REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BRI Syariah fokus tingkatkan kinerja di tengah rencana merger bank syariah anak usaha BUMN. Direktur Kepatuhan BRI Syariah, Yana Soeprianan, mengatakan manajemen akan selalu mendukung setiap rencana dari pemegang saham.
"Pada saat ini kami di BRIS fokus ke peningkatan kinerja, terkait wacana merger, kami tidak bisa komentar banyak karena ini ranah dan kewenangan yang dimiliki oleh ultimate shareholder," katanya dalam paparan kinerja virtual, Senin (24/8).
Menurutnya, sampai saat ini manajemen BRI Syariah masih belum sampai pada posisi untuk memberikan komentar. Sehingga seluruh karyawan dan direksi hanya fokus pada kinerja perusahaan, melakukan peningkatan juga perbaikan bisnis ke arah lebih baik.
Yana menegaskan bahwa secara umum, BRI Syariah akan mendukung sepanjang membantu dalam pengembangan perekonomian khususnya perbankan syariah. BRI Syariah juga akan mendukung pada program pemerintah.
"Kami terbuka pada perubahan dan ini terkait kepatuhan," katanya.
Sejauh ini, BRI Syariah melakukan kolaborasi strategis dengan berbagai pihak ketiga untuk peningkatan kinerja. Baik dengan kementerian, lembaga, maupun asosiasi atau kelompok masyarakat.
Secara khusus, BRI Syariah juga melakukan kolaborasi strategis dengan induk dalam kerangka kerja sama regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait sinergi perbankan. BRI Syariah membuka unit di kantor-kantor cabang induk yang membantu dalam distribusi produk syariah.
"Saat ini Layanan Syariah Bank Umum (LSBU) sudah berjalan dan ditingkatkan jumlahnya jadi di atas 2.000 outlet," katanya. Keberadaan LSBU sangat membantu terutama untuk penerimaan setoran haji nasabah.