REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Kementerian Pertanian melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) menggelar kegiatan padat karya Rahabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) di Subak Cangi Selatan, Desa Sembung, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. Kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan indeks pertanaman.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier memliki peranan yang cukup penting. Khususnya untuk memastikan ketersediaan air di lahan pertanian.
“Yang akan merasakan dampak kegiatan RJIT adalah proses usaha tani. Karena, RJIT bisa berpengaruh terhadap peningkatan luas areal tanam. Lewat RJIT, bisa dilakukan pengelolaan air dari hulu sampai ke hilir,” tutur Mentan SYL, Senin (24/8).
Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Dirjen PSP Kementerian Pertanian Sarwo Edhy. menurutnya, kegiatan RJIT adalah melakukan perbaikan atau penyempurnaan serta peningkatan fungsi jaringan irigasi.
“Dalam kegiatan RJIT, Kita mengembalikan bahkan memaksimalkan serta meningkatkan fungsi jaringan irigasi. Harapannya, layanan irigasi yang kita benahi mampu menambah luas areal tanam dan/atau dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP),” tuturnya.
Di Subak Cangi Selatan, Desa Sembung, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, kegiatan RJIT dilakukan dengan memanfaatkan sumber air dari Bendung Ya Sunge. Diharapkan, kegiatan ini bisa mengairi lahan seluas 81 hektare.
“RJIT yang kita bangun di Subak Cangi Selatan secara fisik sudah selesai 100 persen. Konstruksinya dengan beton cyclop. RJIT yang dibangun memiliki Lebar 0,4 meter, Tinggi 0,4 meter, dan Panjang 220 meter,” katanya.
Dengan RJIT, Sarwo Edhy berharap indeks pertanaman (IP) meningkat. IP yang awalnya 2 kali, dihaapkan bisa meningkat menjadi 3 Kali tanam. Begitu juga dengan produktivitas yang awalnya 8 ton/hektare, diharapkan dapat meningkatkan menjadi 9 ton/hektare.