REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BUMN farmasi, PT Indofarma (Persero) Tbk, resmi menjalin kerja sama dengan G42, perusahaan artificial intelligence di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) untuk pengembangan alat rapid test berteknologi laser.
Direktur Utama Indofarma, Arief Pramuhanto, mengatakan, rapid test berteknologi laser yang dikembangkan nantinya tak hanya fokus untuk Covid-19. Namun, juga untuk mendeteksi virus lain.
"Ruang lingkup kerja sama kami mulai dari riset, pengembangan produksi, dan distribusinya," kata Arief kepada Republika.co.id, Ahad (23/8).
Ia melanjutkan, penggunaan alat rapid test berteknologi laser yakni dengan menembakkan laser kepada sampel darah. Selanjutnya, dilakukan pengambilan foto dan masuk ke basis data artificial intelligence. Darah orang sehat dan yang terinfeksi virus akan terlihat berbeda sehingga dapat dideteksi dengan mudah.
Teknologi tersebut sudah digunakan di Uni Emirat Arab. Pihak G42 sebelumnya sudah bekerja sama dengan Inggris untuk teknologi tersebut. Karena itu, Indofarma ikut menjalin kerja sama untuk riset di Indonesia.
Arief mengatakan, untuk nilai investasi belum menjadi pembicaraan antar kedua pihak karena masih dalam tahap awal. Namun, kata dia, jika nantinya alat tersebut sudah dapat diproduksi, akan diutamakan dipasarkan di Indonesia guna memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Kita di Indonesia dulu baru nanti bisa ke negara lain untuk teknologi yang bisa mendeteksi virus ini," kata Arief.