Jumat 21 Aug 2020 16:11 WIB

Edhy: Sektor Kelautan dan Perikanan Bisa Jadi Andalan

Potensi serapan lapangan kerja bisa mencapai 40 persen dari total angkatan kerja

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyampaikan potensi ekonomi kelautan Indonesia diprediksi mencapai 1,3 miliar dolar AS per tahun.
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyampaikan potensi ekonomi kelautan Indonesia diprediksi mencapai 1,3 miliar dolar AS per tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyampaikan potensi ekonomi kelautan Indonesia diprediksi mencapai 1,3 miliar dolar AS per tahun. Kata Edhy, perkiraan angka ini berasal dari sebelas sektor yakni perikanan tangkap sebesar 20 miliar dolar AS, perikanan budidaya sebesar 210 miliar dolar AS, industri atau pengolahan 100 miliar dolar AS, dan industri bioteknologi 180 miliar dolar AS.

Kemudian, energi dan sumber daya mineral (garam) sebesar 210 miliar dolar AS, pariwisata sebesar 60 miliar dolar AS, transportasi sebesar 30 miliar dolar AS, industri dan jasa maritim sebesar 200 miliar dolar AS, coastal forestry sebesar 8 miliar dolar AS, sumber daya wilayah pulau-pulau kecil sebesar 120 miliar dolar AS, dan sumber daya nonkonvensional sebesar 200 miliar dolar AS.

Baca Juga

Atas potensi tersebut, Edhy menegaskan sektor kelautan dan perikanan bisa menjadi andalan bagi perekonomian Indonesia. Terlebih potensi serapan lapangan kerja bisa mencapai 45 juta orang atau 40 persen dari total angkatan kerja Indonesia.

"Ini potensi yang besar. Nilai strategis adalah peluang yang bisa mendatangkan nilai ekonomi. Potensi ini adalah modal dasar pembangunan Indonesia," ujar Edhy dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (20/8).

Melalui kebijakan yang tepat, lanjut Edhy, keberlanjutan dan ekonomi bisa berjalan beriringan. Hal ini pun sejalan dengan amanat konstitusi bahwa kekayaan alam Indonesia digunakan untuk kemakmuran rakyat.

"Saya juga punya hati untuk melakukan pembangunan yang berkelanjutan. Jadi dua kutub ini harus bersatu, sustainability dan prosperity harus bersama," urai Edhy.

Edhy mengungkapkan jajarannya tetap bekerja sekaligus mengajak seluruh pemangku kepentingan tetap produktif. Terlebih di era kepemimpinannya, dia menggenjot produktivitas 100 ribu hektare lahan tambak udang dan akan menghasilkan 20 miliar dolar AS.

"KKP sangat terbuka dengan semua pihak termasuk pada adik-adik. Potensi kita besar, kami berhadap manakala adik-adik selesai sekolah, jangan ragu," sambung Edhy.

Guna mendukung produktivitas di sektor kelautan dan perikanan, KKP memberikan akses kemudahan, terutama dalam hal perizinan. Di sektor budidaya yang sebelumnya terdapat 21 item perizinan, kini bisa disederhanakan melalui satu pintu di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Kemudian di perikanan tangkap, Edhy menyebut sudah ada terobosan melalui sistem informasi perizinan layanan cepat (Silat). Bahkan, KKP juga berkoordinasi dengan Polri agar tak terjadi krimininalisasi terhadap nelayan maupun pembudidaya ikan.

"Di sektor perikanan tangkap, salah satunya adalah perizinan yang bertele-tele 14 hari sekarang izin kapal di Indonesia 30 GT ke atas, cukup satu jam melalui sistem daring (Silat)," ucap Edhy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement