REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan bisnis Wealth Management (WM) cukup signifikan di tengah pandemi. Hingga akhir Juli 2020 tercatat Asset Under Management WM BRI sebesar Rp 129,78 triliun atau tumbuh 25 persen year on year.
Direktur Konsumer BRI Handayani mengatakan pertumbuhan bisnis WM BRI (penghimpunan dana pihak ketiga, investasi, dan bancassurance) tumbuh signifikan karena nasabah mengatur ulang perencanaan keuangannya kembali agar tetap stabil dan mencegah atau mengurangi risiko finansial masa sulit sekarang ini.
“Saat ini adalah masa ketidakpastian, banyak masyarakat khawatir terdampak finansial sehingga justru diperlukan pengaturan kondisi keuangan dengan menabung dan investasi di lembaga keuangan terpercaya seperti Bank BRI yang memiliki Financial Advisor kompeten dan berpengalaman,” ujarnya dalam keterangan tulis, Jumat (14/8).
Menurutnya instrumen investasi yang menjadi andalan untuk ditawarkan ke nasabah atau investor melalui layanan WM BRI. Salah satu yang paling diminati yakni Surat Berharga Negara karena merupakan salah satu instrumen investasi aman saat ini yang diterbitkan pemerintah.
"Kami juga memantau adanya peningkatan bisnis bancassurance khususnya produk asuransi jiwa dan kesehatan era pandemi ini,” jelasnya.
Perseroan pun telah menyiapkan strategi untuk terus mengakselerasi kinerja WM BRI. Pertama, BRI akan memperkuat edukasi pengelolaan keuangan kepada nasabah. Kedua, menawarkan instrumen produk dengan risiko yang relatif lebih aman, antara lain seperti Tabungan BRI, Deposito BRI, Surat Berharga Negara serta Asuransi Jiwa dan Kesehatan.
“Kami tentu berharap dengan strategi tersebut Bisnis Wealth Management BRI mampu tetap tumbuh baik dari sisi Penghimpunan Dana Pihak Ketiga maupun Fee Based Income sehingga mampu mendorong kinerja BRI,” ucapnya.