Rabu 12 Aug 2020 20:21 WIB

Pengusaha Minta Pemerintah Lirik Potensi 70 Kawasan Industri

70 kawasan industri yang disebut pengusaha merupakan kawasan industri berbayar.

Kawasan Industri, Ilustrasi
Foto: setkab.go.id
Kawasan Industri, Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalangan pengusaha meminta pemerintah juga melirik potensi 70 kawasan industri yang siap dan tersedia di seluruh Indonesia. Selain terus menerus memasarkan kawasan industri di Batang, Jawa Tengah, dan Subang, Jawa Barat, sebagai lokasi relokasi investasi.

Ketua Properti dan Kawasan Ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sanny Iskandar dalam Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakerkonas) Apindo 2020 yang digelar secara daring, Rabu (12/8), mengatakan pihaknya mengapresiasi perhatian pemerintah terhadap pengembangan kawasan pariwisata dan ekonomi, tapi pengusaha meminta dukungan pemerintah dalam pengembangan bisnis kawasan industri.

Baca Juga

"Dari pengembang kawasan, kami mendukung rencana di Batang dan Subang, hanya saja pada saat ini ada 70 kawasan industri yang sebetulnya sudah siap untuk menerima relokasi industri. Agar supaya teman-teman ini bisa tetap diberi semangat," katanya.

Menanggapi hal tersebut, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan 70 kawasan industri yang disebut pengusaha merupakan kawasan industri berbayar. Sementara itu, kawasan industri di Batang dan Subang yang sering disebut pemerintah sewa lahannya gratis selama lima hingga 10 tahun.

Menurut Airlangga, jika pengembang kawasan industri bersedia untuk memberikan tawaran serupa, pemerintah pun dengan senang hati akan ikut mempromosikannya kepada calon investor.

"Bagi 70 kawasan industri yang mau ikut-ikut gratis, silakan, tidak ada larangannya dan Menteri Perindustrian siap mempromosikan mana lagi yang gratis," katanya.

Airlangga menambahkan pihaknya juga menerima kabar bahwa di Batam, Bintan, dan Karimun akan menyediakan lahan gratis sekitar 50 hektare.

"Jadi silakan kalau ada daerah lain beri gratisan, pemerintah ikut promosikan di manapun. Jadi apapun warna kucing, yang penting bisa menangkap investasi. Itu yang didorong pemerintah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement