REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI siap mendistribusikan distribusi vaksin covid-19 apabila sudah selesai uji klinis. Direktur Operasi PPI Anton Mart Irianto mengatakan PPI juga telah bekerja sama dengan PT Bio Farma (Perero) dalam pemberian vaksin influenza untuk karyawan PPI.
"Mengenai perkembangan vaksin Covid-19, Bio Farma yang sekarang sedang uji klinis fase tiga, kita tentunya berharap selesai dalam waktu yang memadai sehingga produksi langsung dilakukan," ujar Anton dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Senin (3/8).
Anton menyampaikan PPI selalu bekerja sama dengan Bio Farma ihwal pendistribusian vaksin mengingat vaksin merupakan produk yang tidak boleh dijual bebas dan pendistribusiannya pun dilakukan secara khusus.
"PPI siap berkontribusi membantu pemerintah untuk mendistribusikan vaksin Covid-19," ucap Anton.
PPI sebagai Pedagang Besar Farmasi (PBF), kata Anton, memang memenuhi aspek administrasi, teknis cara distribusi yang baik, dan memahami sistem penyimpanan vaksin. Anton berharap lewat sinergi BUMN ini, PPI berusaha keras membantu pemerintah menyediakan proteksi kepada masyarakat, mula-mula dari kalangan internal, secara aman, tepat, dan cepat.
Terkait pemberian vaksin influenza untuk karyawan PPI, Anton mengatakan pemberian vaksin merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit yang disebabkan virus influenza, yang jika dibiarkan bisa saja mengalami komplikasi berbahaya seperti infeksi paru-paru.
Kata Anton, vaksin ini sendiri diperuntukkan bagi hampir semua kalangan, terlebih para pekerja kantoran yang setiap harinya berisiko tinggi terpapar virus di jalanan atau di kantor.
"Kesehatan karyawan menjadi prioritas kami, terutama di tengah merebaknya Covid-19. Vaksinasi ini salah satu wujud kepedulian kami untuk memastikan kesehatan karyawan," kata Anton
Selama ini, lanjut Anton, PPI juga telah melaksanakan protokol kesehatan di lingkungan kantor sebagai bagian dari upaya memitigasi risiko penyebaran virus.
Ikuti Whatsapp Channel Republika