REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau Inna Group menyambut positif langkah Pemerintah Provinsi Bali yang membuka aktivitas pariwisata untuk wisatawan nusantara (wisnus) mulai Jumat (31/7). Hal tersebut dinilai akan berimbas positif bagi industri perhotelan di sana.
Direktur Utama HIN Iswandi Said menilai rencana ini merupakan kabar baik bagi industri pariwisata di Bali, termasuk bagi perhotelan yang selama ini mengalami penurunan jumlah kunjungan akibat pandemi. Yang perlu diperhatikan adalah penerapan protokol kesehatan yang baru.
"Mulai berangkat dari tempat asal sampai tiba di Bali harus satu-kesatuan sehingga tamu betul-betul merasa aman sampai di Bali," ujar Iswandi saat dihubungi Republika di Jakarta, Rabu (29/7).
Iswandi menilai tekanan yang dialami industri perhotelan cukup berat selama pandemi. Rata-rata okupansi hotel di bawah HIN selama periode Januari hingga Juli hanya berkisar di angka 32 persen atau lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebelum pandemi yang mencapai 75 persen.
"Tren paling terpuruk itu April lalu, sama sekali turun," ucap Iswandi.
Kondisi yang sama juga terjadi terhadap tujuh hotel HIN dengan total kapasitas 1.700 kamar yang ada di Pulau Dewata. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang selalu menyentuh di angka 80 persen, okupansi hotel HIN di Bali hanya berada di kisaran 30 persen selama pandemi.
Iswandi menilai hal disebabkan penurunanan jumlah kunjungan wisatawan, terutama wisatawan mancanegara (wisman). Ia menyebut 65 persen tamu di HIN selama ini berasal dari wisman, sementara 35 persen sisanya dari wisatawan nusantara (wisnus).