Rabu 29 Jul 2020 18:07 WIB

Konsistensi Protokol Kesehatan Penting Bagi Wisata Bali

Pelaku wisata di Bali tetap harus menyediakan pelayanan wisata yang kreatif.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja menggunakan alat pelindung diri saat membersihkan tempat bersantai bagi wisatawan di sebuah hotel di Sanur, Denpasar, Bali. Konsistensi penerapan protokol kesehatan dinilai penting bagi pariwisata Bali yang segera dibuka kembali.
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Pekerja menggunakan alat pelindung diri saat membersihkan tempat bersantai bagi wisatawan di sebuah hotel di Sanur, Denpasar, Bali. Konsistensi penerapan protokol kesehatan dinilai penting bagi pariwisata Bali yang segera dibuka kembali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana pembukaan kembali aktivitas pariwisata di Bali menuai respons positif dari para pelaku wisata di Bali. Pegiat pariwisata, Taufan Rahmadi, mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi Bali yang akan kembali membuka aktivitas wisata pada Jumat (31/7) untuk wisatawan nusantara (wisnus)  

"Sudah benar langkah pembukaan wisata yang dilakukan secara bertahap," ujar Taufan saat dihubungi Republika di Jakarta, Rabu (29/7).

Baca Juga

Taufan menilai keputusan Pemprov Bali yang membuka wisata untuk wisnus dan membuka secara penuh, termasuk untuk wisatawan mancanegara (wisman) pada 11 September sudah tepat. Menurut Taufan, hal yang perlu dipersiapkan saat ini ialah ialah memastikan seluruh komponen masyarakat dan pelaku wisata di Bali untuk konsisten menerapkan protokol kesehatan di seluruh destinasi wisata.

Selain itu, pembenahan juga harus dilakukan terhadap destinasi-destinasi wisata yang ada di Bali agar wisatawan merasa nyaman dan aman. "Harus ada juga informasi positif tentang kesiapan yang dilakukan Pemprov Bali dalam menyambut wisatawan. Hal ini penting agar wisatawan benar-benar merasakan keamanan saat berkunjung," ucap Taufan. 

Taufan menambahkan, para pelaku wisata di Bali juga harus menyediakan pelayanan wisata yang kreatif dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Taufan mendorong layanan pariwisata harus disesuaikan dengan adaptasi kenormalan baru.

"Pelaku wisata harus mempersiapkan fasilitas amenitas yang sesuai panduan protokol kesehatan, jangan sampai paket wisata yang ditawarkan tidak dilakukan secara standar protokol dan berdampak mengecewakan bagi turis," lanjut Taufan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement