REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- McDonald’s melaporkan turunnya pendapatan di kuartal ini hingga sepertiga akibat pandemi Covid-19. Akibatnya, McDonald’s menutup ratusan toko di seluruh dunia.
CEO McDonald’s Chris Kempczinski mengakui memburuknya kondisi kesehatan masyarakat, terutama di Amerika. McDonald’s belum bisa meramalkan keuntungan di kuartal berikutnya.
"Saya yakin kuartal kedua menampilkan kesulitan performa Mcdonald’s. Operasional McDonald’s harus beradaptasi dengan lingkungan baru," kata Kempczinski dilansir dari NBC pada Rabu (29/7).
McDonald’s memperkirakan akan ada akselerasi penutupan toko di Amerika tahun ini. Bahkan, sekitar 200 toko di seluruh dunia akan ditutup permanen. Hal ini didasari turunnya pemasukan 65 persen dari tahun lalu. Pengeluaran tambahan menyangkut Covid-19 sebanyak 200 juta dolar AS makin menyulitkan mendapat untung.
Baca Juga :
Selain McDonaldAngka penjualan turun 30 persen dari 3.77 miliar, sedangkan penjualan di tingkat global turun 23,9 persen. Sekitar dua ribu gerai sebenarnya telah buka lagi makan di tempat, tapi perusahaan menundanya hingga awal Juli karena kasus Covid-19 naik lagi.
CFO McDonald's Kevin Ozan berharap ada tren positif penjualan pada Juli ini. McDonald’s akan menekankan penjualan pada menu sarapan untuk bersaing dengan kompetitornya.
Baca Juga :
McDonald