Jumat 24 Jul 2020 15:26 WIB

BTN Salurkan Kredit Rp 3 Triliun untuk Pemulihan Ekonomi

Penyaluran terbesar kredit BTN masih didominasi kredit ke sektor non UMKM.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pahala N. Mansury (kiri) bersama Direktur BTN Nixon L. P. Napitupulu memberikan paparannya dalam Media Briefing & Lunch di Kantor Wilayah Bank BTN Cawang, Jakarta, Senin (17/2).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pahala N. Mansury (kiri) bersama Direktur BTN Nixon L. P. Napitupulu memberikan paparannya dalam Media Briefing & Lunch di Kantor Wilayah Bank BTN Cawang, Jakarta, Senin (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatatkan penyaluran kredit dari penempatan dana negara sebesar Rp 3 triliun. Angka ini terhitung sejak satu bulan penempatan dana atau terhitung pada 25 Juni hingga 23 Juli 2020.

Direktur Finance, Planning, and Treasury Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan perseroan mengandalkan jaringan dan infrastruktur pada sektor perumahan untuk memacu penyerapan penempatan dana negara.

Baca Juga

“Selama satu bulan ini, kami telah mencatatkan penyaluran kredit sekitar Rp 3 triliun,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Jumat (24/7).

Nixon merinci penyaluran terbesar masih didominasi kredit ke sektor non Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Segmen nonUMKM tersebut menempati porsi sebesar 96 persen dari total ekspansi atau setara Rp 2,8 triliun. Kemudian porsi sisanya sebesar empat persen ditempati segmen UMKM atau setara Rp 122,03 miliar.

"Upaya lain yang juga telah dilakukan perseroan yakni dengan memberikan layanan restrukturisasi bagi para debitur yang terdampak pandemi," ucapnya.

Nixon menyebut pengajuan restrukturisasi kredit memang mengalami puncak tertinggi pada April dan Mei 2020. Namun, memasuki Juni 2020, permintaan restrukturisasi kredit di perseroan mulai menunjukkan penurunan.

Hingga Juni 2020, lanjut Nixon, BTN telah merestrukturisasi kredit dari 230 ribu debitur dengan total baki debet sekitar Rp 36,4 triliun.

"Kami proyeksikan angka restrukturisasi kredit tersebut akan terus mengecil hingga Desember 2020 sejalan dengan mulai bergeraknya roda ekonomi. Perhitungan kami posisi restrukturisasi pada Desember 2020 nanti sekitar Rp 30 triliun,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement