Kamis 23 Jul 2020 03:12 WIB

Dorong Industri Kreatif, Kemenperin akan Gelar IGDS 2020

IGDS ajang penghargaan tertinggi yang diberikan kepada desain produk industri.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih saat diwawancarai Republika.
Foto: Republika/Prayogi
Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih saat diwawancarai Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan menggelar Indonesia Good Design Selection (IGDS) 2020 sebagai ajang menciptakan ekosistem industri kreatif di Indonesia. Apalagi, saat ini pelaku usaha khususnya sektor Industri Kecil Menengah (IKM) dinilai perlu meningkatkan kualitas desainnya agar bisa mengikuti selera konsumen dan mampu kompetitif dengan produk impor.

 

Baca Juga

“Penghargaan ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk industri yang memiliki potensi pasar ekspor. Dengan begitu bisa meningkatkan citra positif terhadap produk Indonesia di kancah global,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih pada peluncuran IGDS 2020 secara virtual, Rabu (22/7).

 

Ia menjelaskan, ajang penghargaan tertinggi yang diberikan kepada desain produk industri ini telah digelar sejak 2001. Kegiatan tersebut sudah mendapat dukungan dari berbagai pihak, mulai dari asosiasi desainer, akademisi, asosiasi dan pelaku industri, hingga para pembina industri di daerah sehingga masih bertahan sampai saat ini.

 

“Meski di tengah pandemi Covid-19, IGDS tetap hadir seiring komitmen kami mendukung pengembangan desain produk di Indonesia serta memberikan apresiasi atas karya desain di Indonesia. Ini dengan memberikan penghargaan IGDS,” jelas Gati.

 

Berdasarkan Global Industrial Design Market 2020 Research Report, nilai pasar global dari desain produk industri masih sangat besar. Pada 2019, nilai tersebut tercatat mencapai 45,38 miliar dolar AS dan diproyeksi mencapai 65,41 miliar dolar AS pada 2026 dengan tingkat pertumbuhan sebesar 5,3 persen selama 2021 sampai 2026. Hal ini menunjukkan besarnya peluang di sektor desain produk industri yang dapat terus dioptimalkan.

 

Gati berharap, gelaran IGDS 2020 dapat melahirkan produk maupun konsep produk baru yang tidak hanya memiliki nilai estetis, namun juga fungsi serta mendatangkan manfaat ekonomi bagi desainer dan pelaku industri senagai pemilik desain sekaligus menjadi motor pendorong bagi dunia desain nasional. “Kami ingin produk industri nasional bisa menembus pasar internasional,” ujarnya.

 

IGDS 2020, kata dia, akan mengusung tema Produk Keren Indonesia dengan dua kategori penghargaan, pertama IGDS Design Product yang diberikan atas desain produk industri berkualitas baik yang telah, sedang atau masih diproduksi. Lalu kedua, IGDS Design Concept yang diberikan atas konsep desain produk industri berkualitas baik dalam bentuk purwarupa atau prototype dan atau sampel produk.

 

“Untuk jenis penghargaan, sama seperti tahun lalu, IGDS 2020 juga akan menghadirkan lima jenis penghargaan, yaitu Good Design, Best 20 yang diberikan kepada 20 produk terbaik, People’s Choice diberikan kepada satu produk yang dipilih langsung oleh mayarakat umum. Kemudian penghargaan Best 3 yang diberikan kepada tiga produk terbaik, dan penghargaan Grand Award sebagai penghargaan tertinggi yang diberikan kepada satu produk terbaik,” kata Gati.

 

Adapun para pemenang IGDS 2020 akan mendapatkan piagam, trofi, hak penggunaan logo IGDS dan sejumlah uang pembinaan. Pendaftaran ajang ini dimulai 22 Juli sampai 30 September 2020 melalui website www.igds.kemenperin.go.id.

 

Dalam IGDS 2020, Desain dari 10 kelompok produk akan ikut serta berkompetisi, yaitu kelompok furnitur dan perabot rumah, kantor dan publik, kemudian produk industri kriya (craft), serta alas kaki dan aparel, aksesoris fesyen dan perhiasan. Berikutnya, produk dekorasi dan aksesoris rumah, kantor dan ruang publik, produk anak, alat peraga pendidikan dan stasionari, produk peralatan olah raga, hobi dan kenyamanan (leisures), fasilitas rekreasi atau wisata, serta produk elektronika, teknologi informasi dan komunikasi, peralatan rumah tangga (home appliances), perawatan medis dan kecantikan.

 

Selanjutnya, produk transportasi, mobilitas, aksesoris dan peralatan dalam kendaraan, produk kemasan inovatif dan alat bantu pemasaran atau promosi. Kemudian produk peralatan dapur perlengkapan makan dan peralatan kebutuhan sehari-hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement