Rabu 22 Jul 2020 17:43 WIB

PDB Indonesia Diprediksi Masuk Lima Besar di Dunia pada 2024

Posisi Indonesia bakal melampaui Rusia, Jerman, Brasil, Inggris hingga Prancis.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika.co.id
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan, Indonesia akan menempati urutan kelima sebagai negara yang memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di dunia pada 2024. Posisi Indonesia melampaui Rusia, Jerman, Brasil, Inggris hingga Prancis.

Seperti dilansir dari data World Economic Forum (WEF) yang diolah Bank Dunia dan IMF, Indonesia akan berada di lima besar bersama dengan China, Amerika Serikat, India dan Jepang.

Baca Juga

"India dan Indonesia yang baru-baru ini memasuki 10 besar ekonomi terbesar di dunia diperkirakan akan mencapai peringkat tiga dan lima pada 2024," seperti dikutip dari situs resmi WEF, Rabu (22/7).

Data WEF menunjukkan, lima negara teratas di dunia berdasarkan ukuran PDB pada 2024 didominasi oleh negara-negara Asia. Di sisi lain, kekuatan ekonomi Eropa akan menurun ke peringkat yang lebih rendah.

Kelas menengah yang terus berkembang di Asia merupakan salah satu alasan pergeseran dominasi benua pada PDB. Cina akan menjadi negara unggul dari sisi pertumbuhan pasar pada abad ke-21, meski harus menghadapi tantangan populasi menua yang berpotensi menekan tingkat konsumsi.

Sementara itu, Indonesia bersama dengan Filipina dan Malaysia diperkirakan akan meningkatkan angkatan kerja secara signifikan pada beberapa tahun mendatang. Tren ini berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan rata-rata negara, menurut WEF.

Perusahaan multinasional dari negara-negara Asia diprediksi akan muncul lebih banyak di kancah global, menemani Huawei dari Cina dan Tata milik India.

Tapi, pertumbuhan yang cepat di Asia juga diiringi dengan serangkaian masalah. Misalnya, kesenjangan yang semakin tinggi antara pendapatan di pedesaan dan perkotaan, degradasi lingkungan dan tantangan baru untuk tata kelola dan lembaga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement