REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Management British Airways mengisyaratkan tak akan lagi menggunakan seluruh pesawat tipe Boeing 747 yang dioperasikannya karena terdampak pandemi Covid-19. Padahal, British Airways merupakan salah satu operator penerbangan terbesar yang menjadi pelanggan Boeing.
“Dengan sangat sedih kami dapat mengkonfirmasi bahwa kami mengusulkan untuk pensiunkan seluruh armada 747 kami dengan segera,” tulis pernyataan British Airways dikutip dari Fortune, Ahad (19/7).
Diantara pesawat yang digunakan, British Airways mengoperasikan 31 unit pesawat tipe Boeing 747. Jumlah tersebut menjadi sekitar sepersepuluh dari total armada yang digunakan British Airways saat ini.
“Kami akan mengoperasikan lebih banyak penerbangan dengan pesawat modern dan hemat bahan bakar seperti Airbus A350s dan Boeing 787 kami yang baru, untuk membantu kami mencapai emisi karbon pada 2050,” ungkap management British Airways.
British Airways mengakui pandemi Covid-19 sudah membunuh sebagian besar perjalanan internasional. Kondisi tersebut juga memaksa banyak maskapai penerbangan melakukan banyak efisiensi berjuang untuk bertahan hidup.
Bahkan, British Airways juga sudah bersiap untuk memutus hubungan kerja sebanyak 12 ribu karyawannya. Sementara industri penerbangan diperkirakan akan membutuhkan waktu setidaknya beberapa tahun hingga trafik penerbangan kembali pulih.
Untuk itu, saat ini bukan waktu yang tepat untuk mempertahankan pesawat besar seperti Boeing 747. Pesawat lebih kecil akan lebih memungkinkan operator mempertahankan slot penerbangan di rute utama agar tidak memakan lebih banyak biaya operasional.
Padahal, British Airways berencana akan mempensiunkan pesawat Boeing 747 secara bertahap pada 2024. Hanya saja, hak tersebut terpaksa dipercepat karena kondisi pandemi Covid-19.