Sabtu 18 Jul 2020 22:34 WIB

Pengamat: Program Food Estate Punya Nilai Strategis

Pangan memiliki nilai geostrategis dan geopolitik karena itu dipercayakan ke kemhan

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Hiru Muhammad
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kanan), Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kedua kiri) dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan saat meninjau kesiapan lahan pertanian yang akan dijadikan pengembangan
Foto: Antara/Makna Zaezar
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kanan), Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kedua kiri) dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan saat meninjau kesiapan lahan pertanian yang akan dijadikan pengembangan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Program food estate yang dilaksanakan di Kalimantan Tengah (Kalteng) dinilai mempunyai nilai strategis secara geostrategi dan geopolitik bagi Indonesia. Program tersebut disebut dapat menjadi solusi untuk mengatasi ketergantungan impor pangan.

"Untuk jangka panjang kita harus mulai mengamputasi ketergantungan impor di semua sektor, kan pangan banyak sekali macam-macamnya. Tapi yang paling penting untuk jangka menengah, terutama di masa pandemi begini kita di Indonesia jangan sampai kekurangan pangan," ujar pengamat politik, Adi Prayitno, kepada wartawan, Sabtu (18/7).

Adi mengatakan, karena memiliki nilai strategis secara geostrategi dan geopolitik bagi bangsa Indonesia, maka program tersebut memang bisa saja dipercayakan ke Kementrian Pertahanan (Kemhan). Kemhan memang ditunjuk oleh presiden untuk menjadi leading sector yang akan mengkoordinasikan kementerian-kementerian terkait.

Dia melihat Kemhan yang dipimpin Prabowo Subianto dan Sakti Wahyu Trenggono akan dapat mengemban tugas yang diberikan itu. Sebab, selain ahli pertahanan Prabowo dinilai memiliki kemampuan di bidang pertanian. Trenggono ia sebut memiliki kemampuan dalam hal manajemen.

Menurut Adi, Prabowo sosok yang total dan berpengalaman dalam bertugas sejak ditunjuk sebagai menteri. Karena itulah, kata dia, wajar jika presiden mempercayakan program ketahanan pangan tersebut kepadanya. Dia melihat Prabowo sebagai menteri yang relatif total dan mengerahkan semua kemampuannya.

Adi menjelaskan, salah satu bukti totalitas Prabowo saat bertugas menjadi Menhan adalah kala ia menyisihkan 80 persen anggaran Kemhan untuk mengantisipasi pandemi Covid-19. Menurut Adi, hal tersebut merupakan keseriusan Prabowo dalam bekerja.

"Artinya presiden ini cukup percaya dengan kerja-kerja Prabowo di tengah pandemi. Makanya kemudian Prabowo juga diminta untuk menjadi koordinator program ketahanan pangan," ujarnya.

Food estate merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi. Pengintegrasian itu mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan di suatu kawasan. Rencananya, food estate akan menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement