REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyambungkan listrik di empat desa di Provinsi NTT. General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) Agustinus Jatmiko menjelaskan penyambungan listrik ini mengakomodir kebutuhan listrik 900 warga.
Jatmiko menjelaskan untuk mengalirkan listrik ke empat desa tersebut, PLN membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 14 kms (kilometer sirkit), jaringan yegangan rendah (JTR) 21 kms, dan lima buah gardu dengan total kapasitas 250 kilo volt ampere (kVA).
Akses jalan yang berlumpur, serta medan berat berhasil dilalui dalam proses pembangunan jaringan listrik ke Kecamatan Kokbaun.
"Terkadang petugas kami harus berputar lewat jalur lintas selatan melewati Kabupaten Malaka. Namun, hal tersebut tentu bukan menjadi hambatan tetapi menjadi tantangan dengan semangat energi optimisme menerangi Nusantara," kata Agustinus melalui keterangan tertulisnya, Senin (13/7).
Bupati Timor Tengah Selatan Egusem Pieter Tahun mengharapkan masyarakat ikut serta menjaga aset milik PLN agar listriknya tetap menyala. "Kalau ada pohon di bawah jaringan, harus sering dirabas agar tidak mengganggu aliran listrik. Kalau ada gangguan lapor ke PLN, jangan diperbaiki sendiri karena berbahaya."
Hingga saat ini rasio desa berlistrik Kabupaten Timor Tengah Selatan telah mencapai 96,04 persen dan untuk desa berlistrik Provinsi NTT telah mencapai 94,09 persen hingga Juni 2020.