Selasa 14 Jul 2020 00:16 WIB

Rencana Penutupan Jiwasraya, Ini Penjelasan Kementerian BUMN

Utang-utang Jiwasraya lebih besar daripada asetnya.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Agus Yulianto
Staf ahli menteri BUMN, Arya Sinulingga
Foto: Republika/Intan Pratiwi
Staf ahli menteri BUMN, Arya Sinulingga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana menutup PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan, rencana penutupan Jiwasraya tak lepas dari kondisi Jiwasraya yang dinilai sudah tidak mampu lagi untuk membayar utang-utangnyanya.

"Utang-utangnya lebih besar daripada asetnya sehingga yang paling memungkinkan ialah membentuk perusahaan baru, itu pun dia di bawah holding asuransi sehingga secara keuangan pun lebih sehat dibandingkan Jiwasraya," ujar Arya saat dihubungi Republika di Jakarta, Senin (13/7).

Nantinya, lanjut Arya, seluruh aset Jiwasraya akan dibeli oleh perusahaan asuransi baru tersebut. Pun dengan nasabah Jiwasraya akan dipindahkan ke perusahaan asuransi tersebut setelah adanya restrukturisasi. Arya mengatakan Jiwasraya sangat berat mampu bertahan dengan kondisi keuangan dan utang yang begitu besar. Oleh karena itu, pembentukan perusahaan asuransi yang baru menjadi jalan keluar dalam menyelesaikan persoalan yang membelit Jiwasraya.

"Dengan kondisi yang ada sekarang, Jiwasraya sudah tidak mungkin lagi untuk bisa hidup dan diteruskan, apalagi secara brand sudah tidak begitu baik dan orang sudah tidak percaya," ucap Arya. 

Arya menilai, pembentukan perusahaan asuransi yang baru menjadi hal yang paling memungkinkan mengingat berada di bawah holding BUMN asuransi. Arya menyebut holding akan berperan memasok dana untuk penambahan anggaran mereka dan mengelola peruahaant asuransi nasabah yang baru.

"Mau tidak mau kita memunculkan perusahaan baru yang lebih sehat dibandingkan Jiwasraya," kata Arya menambahkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement