Senin 13 Jul 2020 10:40 WIB

Rupiah Menguat Terbawa Sentimen Pemulihan Ekonomi

Pasar masih tetap memperhatikan perkembangan penularan Covid-19.

Karyawan menunjukan uang rupiah pecahan 100 ribu dan 50 ribu.
Foto: ANTARA FOTO
Karyawan menunjukan uang rupiah pecahan 100 ribu dan 50 ribu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan menguat terbawa sentimen pemulihan ekonomi di tengah pandemi. Pada Senin (13/7) pukul 09.30 WIB rupiah menguat 65 poin atau 0,45 persen menjadi Rp 14.370 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.435 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan pembukaan pagi ini aset berisiko terlihat menguat dengan kenaikan indeks saham Asia mengikuti sentimen positif penguatan indeks saham AS dan Eropa akhir pekan lalu, karena potensi pemulihan ekonomi di tengah pandemi.

Baca Juga

"Rupiah juga mungkin akan ikut menguat hari ini mengikuti sentimen positif tersebut," ujar Ariston.

Di sisi lain, lanjutnya, pasar masih memperhatikan perkembangan penularan Covid-19 yang terus meninggi yang dikhawatirkan akan melambatkan kembali pemulihan ekonomi.

Pada Ahad (12/7) kemarin Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) melaporkan kenaikan penularan global tertinggi dalam 24 jam sebesar 230 ribu lebih kasus. "Isu penularan Covid-19 ini bisa memberikan tekanan kembali ke aset berisiko, termasuk rupiah," kata Ariston.

Ariston memperkirakan rupiah berpotensi bergerak menguat ke arah Rp 14.350 per dolar AS, dengan level resisten di kisaran Rp 14.500 per dolar AS. Pada Jumat (10/7) lalu, rupiah ditutup melemah 40 poin atau 0,28 persen menjadi Rp 14.435 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.395 per dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement