REPUBLIKA.CO.ID, KAPUAS -- Sejumlah penyuluh di Kementerian Pertanian RI melakukan koordinasi dengan dinas pertanian Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas, Rabu (8/7) untuk merealisasikan tahap pertama pengembangan Food Estate di Provinsi Kalimantan Tengah.
Targetnya, uji coba penanaman padi 28 ribu hektar pada Musim Tanam I tahun 2021 pada Oktober 2020 - Maret 2021 (Okmar). Guna mengembangkan sektor pertanian hulu ke hilir didukung SDM pertanian andal. Padi dipilih sebagai komoditas pertama uji coba, melalui intervensi mekanisme sehingga tidak sebatas sampai tahap panen, melainkan pengolahan hingga menjadi produk siap jual.
Kegiatan sejumlah penyuluh Kementan menindaklanjuti kunjungan kerja Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo ke lokasi Food Estate dan Padat Karya Tunai Irigasi pada eks lahan gambut di Desa Gadabung, Kecamatan Pendih Batu, Kabupaten Pulang Pisau pada awal Juni lalu.
"Food estate merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan dan peternakan di suatu kawasan," kata Mentan Syahrul.
Sebagaimana diketahui, Food Estate di Kalteng adalah kebijakan dan program Presiden RI Joko Widodo untuk mengembangkan lumbung pangan, sehingga produksi pertanian dapat meningkat untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri, peluang ekspor dan menumbuhkan sektor pertanian secara merata.
Hari-hari ini penyuluh Kementan melakukan sinergi daerah dan pusat di bawah kendali Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) khususnya Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan BPPSDMP) dipimpin Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian - Pusluhtan, I Wayan Ediana mewakili Kepala Pusluhtan, Leli Nuryati. Melaksanakan instruksi Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi terkait dukungan SDM pertanian pada pengembangan Food Estate di Kalteng.
"Penyuluh dan SDM pertanian di pusat dan daerah harus memastikan kesiapan mendukung Food Estate. Tujuannya, menggali semua potensi termasuk kelembagaan ekonomi pendukung lainnya seperti BUMDes, koperasi dan lainnya," kata Dedi Nursyamsi pada kesempatan terpisah di Jakarta.
Kabid I Wayan Ediana mengatakan cakupan operasional meliputi validasi kelembagaan petani, kelompok tani (Poktan), Gapoktan, kelembagaan ekonomi petani (KEP) dan identifikasi potensi wilayah (IPW) pertanian di lima kecamatan menjadi sentra Food Estate tahap pertama.
I Wayan Ediana dan rombongan Jakarta diterima oleh Sekretaris Dinas, sejumlah Kabid komoditas dan pendukung serta koordinator penyuluh kabupaten.
"Tim bekerja mengacu area kecamatan merujuk wilayah kerja balai penyuluhan pertanian atau BPP. Pembagian tugas akan membuat tim lebih fokus bekerja untuk mencapai hasil maksimal sehingga tercapai target peningkatan produksi," kata I Wayan Ediana didampingi Kasubbid Kelembagaan Petani - Pusluhtan, Dwi Hayanti.
Hingga Rabu siang (8/7) teridentifikasi empat kecamatan di Kapuas didampingi penyuluh pusat: Mugi Lestari di Kecamatan Bataguh; Wellyana Sitanggang di Kecamatan Kapuas Murung dan Pulau Petak; Yulia Tri Sedyowati di Kecamatan Kapuas Timur; dan Inang Sariyati di Kecamatan Tamban Catur.
"BPP di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau akan hadirkan seluruh penyuluh di wilayah kerjanya berikut ketua Poktan, Gapoktan dan KEP tanpa mengabaikan Protokol Kesehatan untuk menangkal Corona," kata I Wayan Ediana mengutip arahan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi.