REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Sejumlah petani di Kabupaten Lebak melaksanakan gerakan percepatan tanam di tengah pandemi Covid-19 untuk mendukung swasembada pangan.
"Kami minta petani bisa melaksanakan percepatan tanam," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar di Lebak, Jumat (3/7). Percepatan tanam harus dilaksanakan petani di tengah pandemi COVID-19 untuk mendukung ketahanan pangan,terlebih curah hujan cenderung meningkat.
Selama ini, pandemi COVID-19 itu belum bisa dipastikan kapan berakhir. Pihaknya menginstruksikan kepada petugas penyuluh lapang (PPL) agar melaksanakan percepatan tanam."Kita khawatir produksi pangan menurun di tengah pandemi Corona, sehingga dapat menimbulkan kerawanan pangan," katanya menjelaskan.
Menurut dia, pihaknya mengapresiasi sekitar 80 persen dari 40 ribu hektare yang ditargetkan Juni 2020 itu bisa direalisasikan petani melaksanakan gerakan percepatan tanam. Apabila, petani tersebut melaksanakan percepatan tanam Juni 2020 maka memasuki musim panen raya September mendatang.
Sebab, kebanyakan petani menanam padi itu jenis benih unggul dengan masa panen selama 110 hari setelah tanam."Kami optimistis produksi pangan melimpah karena petani melaksanakan percepatan tanam itu," katanya.
Samian (60) seorang petani di Blok Cibungur Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan bahwa mereka petani di sini sudah melaksanakan tanam padi serentak dengan areal lahan seluas 60 hektare.
Mereka melaksanakan gerakan percepatan tanam itu sehubungan curah hujan di daerah cenderung meningkat. "Kami sangat terbantu adanya curah hujan, karena petani di sini tidak memiliki sarana irigasi yang memadai," katanya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Cipanas Kabupaten Lebak H Endang mengatakan dirinya bersama anggotanya sejak sepekan terakhir ini sudah melaksanakan gerakan percepatan tanam seluas 100 hektare."Kami yakin curah hujan tinggi ini dapat menyuburkan lahan tanaman padi," katanya.