REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tak menampik sempat ada wacana holdingisasi bank-bank pelat merah yang ada dalam himpunan bank negara (Himbara). Alih-alih mewujudkan holding himbara, Erick mempunyai pemikiran berbeda.
"Saya berpikir berbeda. Saya justru berharap bank-bank himbara bersaing dengan sehat tapi dengan pasar pasar yang jelas," ujar Erick dalam diskusi virtual yang diselenggarakan Kingdom Business Community pada Kamis (2/7).
Erick mengambil contoh pada BTN yang didorong untuk lebih fokus menggarap pasar perumahan. Kata Erick, BTN bisa bersinergi dengan BUMN lain seperti Perumnas hingga PT Kereta Api Indonesia.
Untuk Mandiri, Erick meminta fokus pada pasar korporasi dan BRI fokus menyasar pasar UMKM. Sementara BNI, Erik ingin BNI memiliki diferensiasi dengan Mandiri dan bank-bank lain. Erick berkeinginan menjadikan BNI sebagai bank internasional Indonesia. Erick optimistis BNI mampu menjadi bank internasional Indonesia mengingat BNI sudah memiliki beberapa kantor cabang di luar negeri.
"Mohon maaf ini baru permikiran saya yang tawarkan kepada direksi BNI. Kalau BNI terus bersaing sama Bank Mandiri apa bedanya," ucap Erick.
Erick menilai dengan menjadi bank internasional, BNI dapat memberikan dukungan bagi para pengusaha Indonesia yang hendak merambah pasar internasional. Hal ini telah dilakukan bank-bank China yang memberikan dukungan kepada para pengusaha China untuk mengakuisi perusahaan di luar China.
"Hari ini banyak sekali pengusaha Indonesia yang berupaya go global. Ini yang kita harapkan. Tidak hanya mendapat funding murah dari luar negeri untuk pengusaha dalam negeri, tapi juga ketika pengusaha berakuisisi di luar negeri ada bank yang punya bendera mendukung itu," lanjut Erick.