REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Memiliki tempat tinggal layak huni merupakan kebutuhan dasar manusia yang sejatinya harus terpenuhi di samping kebutuhan lain seperti sandang dan pangan. Rumah bukan saja bagus atau berkualitas dari sisi fisik bangunan, tetapi juga harus sehat, yaitu adanya ventilasi udara dan sanitasi air atau limbah yang baik.
Dengan terpenuhinya salah satu kebutuhan dasar berupa rumah yang layak huni dan sehat diharapkan tercapai ketahanan keluarga. Namun, kemiskinan menyebabkan seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar tersebut bagi diri dan keluarganya.
Untuk itu, Baitulmaal Muamalat dan Bank Muamalat bersama Bakrie Amanah berkolaborasi untuk mewujudkan tempat tinggal layak huni dan sehat masyarakat, khususnya bagi warga Desa Karawang dan Desa Cipetir, Kabupaten Sukabumi-Jawa Barat melalui program Rumah Berkah Muamalat Untuk Negeri.
Dipilihnya wilayah tersebut sebagai sasaran lokasi program adalah karena sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai buruh tani, sehingga rata-rata penghasilannya tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.
Tingkat kesehatan masyarakat juga tergolong rendah. Masih banyak bangunan rumah yang tidak layak huni dan tidak memiliki fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK). Akibatnya, masyarakat lebih mudah terjangkit penyakit karena lingkungan rumah yang tidak sehat.
Proses renovasi dan pembangunan rumah bagi warga di kedua desa tersebut yang dilaksanakan sejak bulan Oktober 2019 hingga bulan Mei 2020 tersebut dapat terlaksana dengan baik, meskipun di tengah pengerjaan dihadapkan pada wabah pandemi Covid-19. Sebanyak 34 kepala keluarga dengan kategori mustahik tercatat sebagai penerima manfaat program Rumah Berkah Muamlat Untuk Negeri.
Teten Kustiawan, selaku Direktur Eksekutif Baitulmaal Muamalat mengungkapkan di tengah ketidakpastian wabah dan ekonomi, 34 Kepala Keluarga (KK) di sini mendapatkan kepastian tempat tinggal yang layak dan sehat. Ini juga sebagai bukti bahwa ketika dana umat dikelola dengan amanah dan profesional dapat berkontribusi besar untuk menanggulangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Semoga para penerima manfaat dapat mensyukuri dan berbahagia atas rumah yang didapatnya serta dapat memanfaatkan dan memeliharanya dengan baik,” ujarnya.
Program Rumah Berkah Muamalat Untuk Negeri juga merupakan wujud kolaborasi yang dilakukan oleh BMM, Bakrie Amanah, dan Bank Muamalat dalam beberapa kegiatan sosial, keagamaan, dan infrastruktrur.
Sementara itu, mewakili Bakrie Amanah, Maulana Adnan selaku Bendahara Yayasan Bakrie Amanah menyampaikan bahwa Rumah Berkah Muamalat Untuk Negeri merupakan proyek kolaborasi kedua di bidang infrastruktur setelah sebelumnya membangun Jembatan Harapan Untuk Negeri di Ciamis-Jawa Barat.
“Alhamdulillah, tak ada yang tidak mungkin, dengan izin-Nya, proyek yang sudah dirintis sebelum masa Covid-19, akhirnya secara perlahan namun pasti dapat diselesaikan. Inilah hikmah sebuah kolaborasi, sesuatu yang terasa sulit bahkan tidak mungkin, akhirnya dapat maujud. Semoga bagi ke-34 penerima manfaat dari program ini menjadi berkah tersendiri dan dapat memeliharanya dengan sebaik mungkin,” ungkap Maulana.
Dalam rangka meresmikan Rumah Berkah Muamalat Untuk Negeri, dilakukan simbolis serah terima rumah kepada salah satu perwakilan penerima manfaat, yaitu Eko pada Selasa (30/6). Karena acara berlangsung di tengah pandemi Covid-19, simbolis serah terima rumah diadakan tidak hanya di lokasi penerima manfaat, namun juga melalui aplikasi Zoom. Eko mengungkapkan rasa terima kasih kepada BMM, Bakrie Amanah, dan Bank Muamalat atas bantuan yang diberikan,
“Alhamdulillah, sekarang rumah saya telah diperbaiki menjadi layak huni. Saya dan keluarga sekarang dapat tinggal dengan nyaman. Terima kasih sebesar-besarnya kepada BMM dan Bakrie Amanah, semoga selalu memberikan banyak manfaat,” ujar Eko.