REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Keberadaan bank menjadi lembaga yang penting selama masa pandemi. Lembaga ini yang memberikan pinjaman dan penguatan modal untuk para pebisnis.
Bank syariah adalah salah satu bentuk lembaga keuangan yang saat ini banyak dipilih oleh masyarakat. Banyak Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) memilih bank syariah untuk meminjam modal.
“Bank syariah menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk meminjam modal. Bank ini tidak mengambil keuntungan dari bunga tapi dari kerja sama usaha, transaksi jual beli dan sewa-menyewa. Pilihan ini lebih aman untuk UMKM mengembangkan usaha,” ungkap Abdillah Jatha Putra, Direktur PT BPRS Bina Rahmah dalam kegiatan BLST Leaders Talk 5 (25/6).
PT BPRS adalah unit usaha milik IPB University yang berfokus pada pembiayaan bisnis UMKM Agribisnis. Perusahaan ini memiliki Bank BPRS Botani yang menyelenggarakan kegiatan perbankan berbasis tridharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Abdillah mengatakan bahwa BPRS Botani melayani simpanan dan pembiayaan yang berfokus pada warga IPB University dan petani binaan IPB University. Bank ini memiliki laboratorium minibank untuk riset perbankan syariah dan pengembangan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Selain itu, bank juga bekerja sama dengan mahasiswa dan dosen untuk mendampingi UMKM.
“Kami mengadakan kegiatan riset dan pendampingan kepada kelompok tani untuk mengembangkan usaha. Kegiatan ini dilakukan dengan kerja sama dari dosen dan mahasiswa IPB University. Bank ini juga memberikan bantuan pembiayaan mahasiswa dan pengembangan wirausaha muda,” tambah Abdillah dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Target ke depannya, IPB University ingin mengembangakan Bank Agribisnis Nasional. Hal ini merupakan salah satu bentuk kontribusi kampus untuk mengembangkan pertanian, khususnya bisnis UMKM berbasis agribisnis milik petani.
“Sebentar lagi kami ingin meluncurkan saham BPRS Botani IPB University. Masyarakat bisa bergabung dengan bank berbasis syariah sekaligus bergotong royong dalam meningkatkan bisnis UMKM Agribisnis di Indonesia,” tutup Abdillah.
Kegiatan webinar ini juga dihadiri oleh Prof Dr Erika B Laconi selaku wakil rektor Bidang Inovasi, Bisnis dan Kewirausahaan IPB University. Prof Erika mengungkapkan bahwa lembaga pembiayaan yang berpihak pada petani sangat dibutuhkan. Bisnis UKMM membutuhkan stimulus dan bantuan usaha agar bisa terus berkembang.
“Bantuan usaha untuk UMKM merupakan salah satu cara bertahan dari krisis ekonomi di masa pandemi. IPB University berupaya untuk mengembangkan pertanian dari semua sektor. Kami sangat terbuka bagi masyarakat yang ingin bekerja sama dengan unit usaha milik IPB University dalam merealisasikan upaya ini,” ujar Prof Erika. (NA/Zul)