REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo meminta para nelayan serta pemangku kepentingan sektor kelautan dan perikanan memerangi narkoba. Edhy menyebut narkoba sebagai salah satu ancaman nyata bagi Indonesia, terutama generasi muda.
Berdasarkan catatan Badan Narkotika Nasional (BNN), sepanjang 2019, prevalensi penyalahgunaan narkoba mencapai 1,8 persen. "Narkoba adalah musuh kita bersama dan perang terhadap narkoba harus terus kita gaungkan demi menyelamatkan generasi muda," ujar Edhy usai mengikuti puncak peringatan Hari Anti Narkoba Internasional secara daring, Jumat (26/6).
Edhy mengaku akan selalu pasang badan jika terjadi kriminalisasi terhadap nelayan yang melakukan kegiatan penangkapan ikan. Sebaliknya, ia bakal menutup mata apabila ada oknum nelayan yang turut terlibat dalam kejahatan narkotika.
"Kita sama-sama jaga laut kita. Tapi kalau (nelayan) ikut membantu penyelundupan narkoba, maaf itu sudah kejahatan kemanusiaan," ucap Edhy.
Edhy juga mengajak generasi muda untuk makan ikan ketimbang mengonsumsi narkoba. Selain membuat tubuh menjadi sehat, ikan juga bisa meningkatkan imun di tengah pandemi Covid-19. "Konsumsi narkoba //no, konsumsi ikan //yes," kata Edhy.
Seperti diketahui, tiap 26 Juni diperingati sebagai Hari Anti Narkoba Internasional (HANI). Adapun tema tahun ini yakni 'Hidup 100 persen di Era New Normal, Sadar, Sehat, Produktif dan Bahagia tanpa Narkoba.' Peringatan HANI sendiri digagas oleh United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) sejak 26 Juni 1988 sebagai simbol perlawanan terhadap narkotika.