REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) telah melibatkan sebanyak 30.195 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam kegiatan pengadaan barang dan jasa di lingkungan bisnis Pupuk Indonesia Grup sepanjang 2019. Jumlah tersebut terdiri atas 3.519 Usaha Mikro, 9.451 Usaha Kecil dan 17.225 Usaha Menengah.
Kepala Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengatakan, kegiatan usaha UMKM yang terlibat meliputi bidang jasa ekspedisi dan pengepakan, pengadaan peralatan pesin, pengadaan peralatan elektronik, perawatan peralatan pesin serta jasa advertising.
"Pupuk Indonesia Grup berkomitmen lebih mengoptimalkan besaran belanja pada sektor UMKM demi meningkatkan kembali geliat perekonomian," ujar Wijaya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika di Jakarta, Kamis (25/6).
Wijaya memerinci, total transaksi belanja barang dan jasa Pupuk Indonesia ke UMKM mencapai Rp 7,2 triliun terdiri atas Rp 113 miliar kepada usaha mikro, Rp 900,3 miliar kepada usaha kecil, dan Rp 6,19 triliun kepada usaha menengah.
Ke depan, kata Wijaya, Pupuk Indonesia Grup akan turut serta lebih aktif dalam pengembangan platform Pasar Digital (PaDi) UMKM yang diinisiasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai langkah mengoptimalkan besaran belanja BUMN pada sektor UMKM dan memperkuat perekonomian dengan memanfaatkan layanan Information and Communication Technology (ICT).
Selain itu, Pupuk Indonesia juga aktif memberikan bantuan dan pembinaan kepada masyarakat melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). "Sepanjang 2019, kami telah menyalurkan dana sebanyak Rp 114,1 miliar untuk Program Kemitraan yang diberikan kepada 1.286 Mitra Binaan," kata Wijaya.