REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah China mengajak negara-negara mitra, termasuk Indonesia, untuk mempromosikan dan memperkuat kerja sama proyek inisiatif Belt and Road untuk menjadi jalur kerja sama yang dapat melindungi kesehatan dan keselamatan rakyat. Konselor bidang Politik Kedutaan Besar China di Jakarta, Qiu Xinli, mengatakan dalam konferensi pers yang digelar secara daring di Jakarta, Rabu(24/6), bahwa Konferensi Tingkat Tinggi virtual terkait kerjasama internasional Belt and Road telah digelar pada pekan lalu.
“Konferensi tersebut dipimpin oleh Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, dan dihadiri Menteri luar negeri atau pejabat setingkat Menteri dari 25 negara, antara lain Luhur Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, dan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Dr Tedros Adhanom,” katanya.
Qiu menjelaskan bahwa Presiden Xi Jinping, dalam sambutan tertulisnya, mengatakan China akan senantiasa menjunjung tinggi prinsip perkembangan damai dan kerjasama yang saling menguntungkan.
Adapun proyek di Indonesia, yang menjadi bagian dari inisiatif Belt and Road, yang disebut oleh Qiu adalah proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Proyek tersebut juga merupakan proyek strategis nasional Indonesia.
“Tahun ini, pembangunan proyek berlanjut secara mantap. Pembebasan lahan hampir selesai, kemajuan konstruksi mendekati setengah, dan beberapa proyek terowongan telah rampung,” ujarnya.
Meski demikian, dia menyebut sejumlah karyawan manajemen dan teknis asal China tidak dapat kembali ke Indonesia usai libur tahun baru Imlek lalu akibat pandemi Covid-19. Hal tersebutberdampak pada kemajuan proyek.
Pemberlakuan masa normal baru, di mana tatanan ekonomi dan sosial kembali dipulihkan secara bertahap, diharapkan dapat kembali mempercepat pembangunan proyek. Lebih lanjut, Qiu Xinli mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, sinergi strategi pembangunan antara Indonesia dan China telah dapat meraih hasil yang signifikan.
“Pihak China bersedia bekerja sama dengan pihak Indonesia untuk semakin memperdalam dan memperkokoh pembangunan inisiatif Belt and Road dan strategi Poros Maritim Dunia agar memberikan kesejahteraan kepada rakyat kedua negara,” ujarnya.