REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT – Masakpai asal Jerman, Lufthansa bersiap bertarung dengan para investor pemegang saham perusahaan demi mendapatkan dana talangan atau bailout dari Pemerintah Jerman.
Kepala Eksekutif Lufthansa Carsten Spohr mengatakan, maskapai berupaya menghindari kebangkrutan. Dalam surat perusahaan kepada karyawannya, Carsten mengatakan, maskapai sedang melakukan pembicaraan intensif dengan pemerintah dan pemegang saham besar perusahaan.
"Tujuannya jelas, untuk menemukan solusi yang memuaskan bagi perusahaan kami dan semua pemangku kepentingan sebelum Kamis," kata Carsten dikutip dari Reuters, Senin (22/6).
Carsten mengatakan, perusahaan sudah bersiap sebelum terjadinya pertikaian antara pemegang saham maskapai dan Pemerintah Jerman mengenai ketentuan pinjaman dana senilai 9 miliar euro. Sebab, saat ini Lufthansa mengalami pukulan akibat pandemi Covid-19 dan akan semakin parah jika tidak mendapatkan dana talangan atau bailout.
Untuk mendapatkan dana talangan, Lufthansa membutuhkan dukungan lebih dari dua pertiga pemegang saham. Saat ini, pemegang saham Lufthansa yang juga seorang miliarder, Heinz Hermann Thiele yang memiliki 15,5 persen saham Lufthansa keberatan dengan permintaan Pemerintah Jerman yang ingin mengambil 20 persen saham dan kursi di dewan pengawas atas bailout tersebut.
Sementara itu, Heinz rencananya akan bertemu menteri ekonomi Jerman hari ini. Sumber Reuters mengatakan, Heinz berencana membahas keberatannya terhadap bailout yang didukung negara terhadap Lufthansa.
Heinz mengupayakan alternatif lain agar pemerintah tidak mengambil alih saham langsung di Lufthansa. Heinz mengusulkan partisipasi tidak langsung melalui bank pembangunan Jerman milik negara (KfW).