REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaringan bioskop CGV Indonesia mengatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan rencana apabila bioskop sudah boleh beroperasi kembali menyusul normal baru (new normal) dan PSBB masa transisi.
Salah satunya adalah pilihan film yang akan ditayangkan. Menurut Public Relations Manager CGV Indonesia, Hariman Chalid, pihaknya akan menayangkan kembali film-film yang sempat turun layar.
"Kalau misalnya boleh buka di bulan Juli, akan ada film-film Indonesia yang akan di re-run," kata Hariman kepada ANTARA, Minggu.
Tak hanya film nasional, ia menyebut bahwa sejumlah film dari luar negeri pun juga memungkinkan untuk tayang di jaringan bioskopnya, termasuk film-film yang mengalami penundaan rilis.
"Di bulan Juli juga ada film-film blockbuster dari Hollywood yang rencananya rilis, seperti 'Mulan', 'Tenet', dan juga film-film dari Korea," ujar Hariman melanjutkan.
Selain pemilihan judul film, ia mengatakan bahwa pihaknya juga menerapkan protokol kesehatan seperti mewajibkan pengunjung menggunakan masker, melakukan pemeriksaan suhu tubuh, dan stafnya juga mengenakan APD.
Lalu, Hariman mendorong pengunjung untuk melakukan transaksi pembelian tiket film melalui pembayaran digital untuk menghindari kontak langsung dengan staf.
Audutorium film pun juga akan diberi jarak kursi. Auditorium juga akan disemprot disinfektansebelum dan setelah penayangan film.
"Selain sesuai dengan protokol kesehatan dari pemerintah, kami juga memiliki standar global mengingat CGV juga ada di negara lain di Asia Tenggara, Amerika Serikat, dan lainnya," ujarnya melanjutkan.
"Brand bioskop lainnya juga sama-sama encourage penonton untuk memastikan bioskop kita aman dengan protokol kesehatan. Kalau jalan sendiri-sendiri, nanti jadi tidak maksimal. Kita garap strategi bersama di komunitas ini," pungkas Hariman.