Kamis 18 Jun 2020 22:57 WIB

Perkiraan Erick Thohir Soal Target Dividen BUMN

Setoran dividen BUMN tahun depan diprediksi hanya seperempet dari target.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri BUMN Erick Thohir. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan dampak pandemi Covid-19 membuat pemerintah menyesuaikan target dividen BUMN untuk negara.
Foto: Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan dampak pandemi Covid-19 membuat pemerintah menyesuaikan target dividen BUMN untuk negara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan dampak pandemi Covid-19 membuat pemerintah menyesuaikan target dividen BUMN untuk negara. Sebelum pandemi Covid-19, pemerintah optimistis setoran dividen BUMN akan meningkat.

Erick menjelaskan, Kementerian BUMN sebenarnya sudah menjanjikan ke Kementerian Keuangan, dengan segala reformasi yang dilakukan, akan terjadi efisiensi di BUMN hingga (setoran) dividen membesar. 

Baca Juga

"Tadinya mau dividen di atas target, tidak tanggung-tanggung 50 persen selama lima tahun ke depan," ujar Erick saat program bincang dengan Rakyat Merdeka di Jakarta, Kamis (18/6).

Namun, hal ini sukar tercapai lantaran pandemi Covid-19 yang membuat 90 persen bisnis BUMN terdampak. Erick menyebut hanya sekira 10 persen bisnis BUMN yang dalam kinerja baik selama pandemi seperti BUMN kesehatan, pangan, sumber daya alam, dan telekomunikasi.

"Sekarang buat (dividen) tahun depan, jujur saja, dari target yang dicanangkan sebelumnya, tahun depan hanya bisa seperempat. Karena cuma 10 persen (bisnis BUMN yang baik), 90 persennya kena (imbas pandemi Covid-19)," lanjut Erick. 

Oleh karena itu, Erick meminta para direksi dan komisaris BUMN memutar otak dan melakukan efisiensi agar BUMN tetap bertahan. Apalagi, sepertiga kekuatan ekonomi Indonesia berasal dari BUMN.

"Masalahnya kalau BUMN sakit ke depan, jadi tidak bagus karena kontribusi BUMN kepada negara, baik dari pajak, dividen, royalti itu luar biasa besar. Ini yang juga harus kita jaga," ucap Erick.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement