REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku terbantu dengan dukungan banyak pihak dalam mengemban amanah sebagai Menteri BUMN. Pria yang dikenal sebagai pengusaha ini memiliki target kerja termasuk dalam pengembangan kendaraan listrik.
Erick telah membentuk tim-tim kecil yang memiliki target yang terukur. Salah satunya tim yang fokus menyiapkan program electric vehicle battery atau baterai bagi kendaraan listrik.
"Kita ada lho tim yang fokus untuk EV battery, konsorsium dari empat BUMN besar yakni Pertamina, PLN, Telkom, dan Inalum. Ini bagian dari tim dengan rencana dan target," kata Erick saat program bincang dengan Rakyat Merdeka di Jakarta, Kamis (18/6).
Baterai kendaraan listrik diproyeksi untuk delapan tahun lagi. Namun, Erick berupaya menyiapkannya dari sekarang.
Di Kementerian BUMN, Erick menilai ia tidak mungkin bekerja sendiri dalam mengelola ratusan BUMN. Ia telah menentukan rencana dan target kepada Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin beserta para deputi yang ada di Kementerian BUMN. Hal tersebut agar pekerjaan mereka tidak tumpang tindih.
"Saya dan dua wamen ke manajerial dan portfolio, para deputi lebih ke fokus kedeputiannya masing-masing seperti deputi keuangan, hukum, dan HRD," ujar Erick
Erick menambahkan, pekerjaan besar tentu tidak hanya mampu dilakukan BUMN sendiri, melainkan perlu dukungan pihak lain seperti pemda dan swasta. Sinergitas, kata Erick, menjadi instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada dirinya. Seperti saat hendak membangun sistem moda transportasi yang terintegrasi di DKI Jakarta, Erick diminta Jokowi menemui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mematangkan rencana tersebut.
"Waktu saya ketemu Pak Anies sesuai instruksi Presiden itu 10 Januari. Saat ini sudah peresmian empat stasiun, bukan hanya karena saya dan Pak Anies, tapi karena juga tim kita yang ada di bawah," kata Erick.
Erick menyebut BUMN harus memiliki komitmen dan target serta sinergitas dengan pemda, swasta, hingga desa.