Kamis 18 Jun 2020 18:35 WIB

Bank Bukopin Kantongi Laba Bersih Rp 217 Miliar

Pencapaian ini sejalan dengan aset perusahaan secara konsolidasi sebesar Rp 100,26 T

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A Purwantono usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2019 di Jakarta, Kamis (18/6). Perseroan mencatat pertumbuhan aset dan laba bersih  secara konsolidasi mencapai Rp100,26 triliun tumbuh 4,83 persen, yang akan dialokasikan untuk memperkuat modal
Foto: Tahta Aidilla/ Republika
Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A Purwantono usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2019 di Jakarta, Kamis (18/6). Perseroan mencatat pertumbuhan aset dan laba bersih  secara konsolidasi mencapai Rp100,26 triliun tumbuh 4,83 persen, yang akan dialokasikan untuk memperkuat modal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Bukopin Tbk mencatatkan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp 217 miliar atau meningkat 14,10 persen pada akhir 2019. Pencapaian ini sejalan dengan aset perusahaan secara konsolidasi sebesar Rp 100,26 triliun atau tumbuh 4,83 persen dibandingkan 2018.

Bank Bukopin telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2019. Agenda pertama, perusahann meminta persetujuan atas laporan tahunan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan pengesahan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada dewan komisaris dan direksi perusahaan atas tindakan pengawasan dan pengurusan yang telah dilakukan dalam tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2019.

Baca Juga

"Beberapa agenda lainnya yang disahkan pada RUPST perihal kinerja Perseroan selama 2019. Perusahaan secara konsolidasi mencatat pertumbuhan aset dan laba bersih yang positif," ujar Direktur Operasi dan TI PT Bank Bukopin Tbk Adhi Brahmantya dalam keterangan tulis, Kamis (18/6)

Agenda kedua dan ketiga berturut-turut adalah, perihal penggunaan laba bersih perusahaan yang dialokasikan untuk memperkuat permodalan. RUPST kali ini juga sepakat untuk tidak memberikan tantiem kepada dewan komisaris dan direksi.

Pada agenda keempat dan kelima, RUPST memutuskan penunjukan kantor akuntan publik untuk pemeriksaan laporan keuangan perseroan tahun buku 2020 beserta penetapan honorariumnya. RUPST juga memutuskan tidak ada penyesuaian honorarium, gaji dan atau tunjangan bagi dewan komisaris dan direksi perusahaan.

Agenda terakhir adalah penetapan perubahan susunan pengurus perusahaan. Direktur Utama yang sebelumnya dijabat oleh Eko Rachmansyah Gindo, yang pada RUPST ini memang berakhir masa jabatannya telah mengumumkan untuk mundur dan tidak bersedia untuk dicalonkan kembali. Sebagai bentuk gentle agreement Eko menyatakan Bukopin adalah pelabuhan terakhirnya pada institusi keuangan.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank Bukopin memutuskan mengangkat Rivan A Purwantono menjadi Direktur Utama Bank Bukopin menggantikan Eko. Seperti diketahui, Rivan bukan nama asing bagi Bank Bukopin. Sebelum menjabat sebagai Direktur Keuangan PT KAI, Rivan adalah sosok dibalik kemudi bisnis konsumer Bank Bukopin. Selama hampir 1 periode Rivan menjabat sebagai Direktur Konsumer Bank Bukopin sebelum akhirnya dipinang oleh Kementrian BUMN. Penunjukan Rivan A. Purwantono dinilai sangat tepat, mengingat nature bisnis Bank Bukopin yang selama ini memang fokus pada bisnis Ritel (UMKM dan Konsumer)

Tidak hanya jajaran direksi yang ditempati oleh orang baru, ada Imam Subowo yang juga diangkat menjadi direktur perseroan. Selama ini Imam Subowo dikenal sebagai Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog sebelum akhirnya dipercaya menjadi Komisaris Utama Mitra Bumdes Nusantara. Dengan pengalaman sebagai direktur pengembangan, sosok Imam Subowo dinilai memiliki pengalaman yang sesuai untuk melanjutkan sepak terjang bisnis Bank Bukopin.

Selain dua jajaran direksi diisi oleh nama baru, turut hadir nama Sapto Amal yang dipercaya menjadi komisaris di Bank Bukopin. Sebelumnya nama Sapto Amal telah malang melintang dikenal sebagai Komisaris Utama Pelindo dan Jasa Marga sebelum akhirnya menjadi Direktur Utama SAO Advisory sejak April 2020. Diketahui pula bahwa Sapto Amal juga pernah menjadi Wakil Ketua BPK RI pada periode 2014 – 2017.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement