REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Pemerintah Provinsi Bengkulu akan membangun tempat instalasi pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di sekitar Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, Pelabuhan Pulau Baai dijadikan sebagai tempat pembangunan instalasi pengolahan limbah bertujuan mendorong lokasi itu menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK).
Pertimbangan lainnya, kata dia, yakni agar terjaganya kesehatan dan kelestarian lingkungan serta meningkatkan daya saing dan daya tarik di kawasan industri tersebut.
"Kita sudah sepakat dengan PT Pelindo, Pemda Kota Bengkulu dan pihak terkait lainnya, ini merupakan keharusan untuk daerah terutama dalam upaya mendorong geliat sektor industri," kata Rohidin, Sabtu (13/6).
Menurutnya, dengan adanya tempat instalasi pengolahan limbah B3 ini juga akan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Provinsi Bengkulu. Rencananya pembangunan instalasi pengolahan limbah B3 ini akan dibangun di atas lahan seluas lima hektare dan akan segera dirampungkan dalam tahun ini.
Rohidin mengaku sudah ada beberapa investor yang tertarik menanamkan modalnya untuk menyediakan tempat instalasi pengolahan limbah B3 itu.
"Akan kita plotting lahannya dan sudah ada beberapa investor yang siap menanamkan investasi di bidang ini, sehingga nanti semua industri yang menghasilkan limbah B3 bisa ditangani secara baik," katanya.