REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Amartha Mikro Fintek telah menyalurkan pendanaan Rp 2,41 triliun kepada 506 ribu mitra hingga Mei 2020. Tingkat keberhasilan pengembalian pinjaman (TKB) 90 harinya mencapai 99,14 persen.
Founder dan CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra mengatakan, Amartha berupaya mendampingi mitra dan masyarakat desa untuk memulihkan ekonomi di pedesaan akibat pandemi Covid-19. Dalam masa pemulihan ekonomi desa saat ini, pendanaan dari masyarakat kepada perempuan pengusaha mikro di desa akan sangat bermakna.
Hal itu juga berkontribusi membangkitkan kembali usaha yang sempat lesu. "Kami percaya sektor ultra mikro di pedesaan sangat tangguh dan bahkan bisa menjadi motor penggerak perekonomian nasional," ujar Taufan dalam keterangan tulis, Rabu (10/6).
Menurutnya, track record pembayaran baik mitra, karakter mitra, serta pendampingan langsung petugas membuat Amartha yakin pemulihan bisnis dapat berjalan dengan lebih mudah dan cepat.
Sejak puncak krisis kesehatan, dengan diberlakukannya PSBB di hampir semua daerah, selama periode Maret hingga Mei tren pendanaan di Amartha juga telah mengalami pemulihan. "Peningkatan rata-rata 33 persen setiap minggunya," ucap Taufan.
Dalam mengurangi risiko gagal bayar, Taufan menyebut Amartha juga telah memperbarui algoritma sistem skor kredit. Amartha memasukan parameter yang sensitif terhadap dampak Covid-19 bagi calon mitra. Dengan begitu, pemberi pendana dapat lebih percaya diri mendanai karena calon mitra telah tersaring dengan sangat ketat dan penuh kehati-hatian.
Amartha pun mempersiapkan berbagai strategi baru guna menjawab tantangan new normal dengan mendigitalisasi mitra Amartha. Di antaranya, pelatihan peluang usaha baru secara online, hingga persiapkan platform untuk pembelian kebutuhan pokok rumah tangga serta produk layanan keuangan digital lainnya sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masyarakat desa.