Selasa 09 Jun 2020 19:32 WIB

Pemerintah: Chevron Tetap Investasi di Rokan Hingga 2021

Dua tahun terakhir Chevron sama sekali tak melakuan pengeboran di Blok Rokan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Fasilitas minyak PT Chevron Pacific Indonesia di daerah Minas yang masuk dalam Blok Rokan di Riau, Rabu (1/8).
Foto: Antara/FB Anggoro
Fasilitas minyak PT Chevron Pacific Indonesia di daerah Minas yang masuk dalam Blok Rokan di Riau, Rabu (1/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi memastikan Chevron tetap akan melakukan pengeboran di Blok Rokan pada tahun depan. Meski memang investasi yang dikeluarkan oleh Chevron ini nantinya akan diganti oleh pemerintah melalui skema cost recovery.

Deputi Bidang Kedaulatan Maritim dan Energi, Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan  pada Kamis esok, pemerintah melalui Kementerian ESDM dan Kemenko Marves berserta SKK Migas akan melakukan rapat dengan Chevron dan  Pertamina untuk membahas kelanjutan transisi pengelolaan Blok Rokan.

Baca Juga

"Akhirnya kami sudah dapat kesepakatan mereka tetap akan investasi sampai 2021. Kami diskusi dan adakan rapat, finalnya besok kami bersama Menteri ESDM akan kami ambil keputusan," ujar Purbaya melalui konfersi pers virtual, Selasa (9/6).

Purbaya menjelaskan selama dua tahun kebelakang ini Chevron sama sekali tak melakuan pengeboran di Rokan. Oleh karena itu pemerintah mendesak paling tidak Chevron bisa melakukan pengeboran pada tahun depan.

"Dua tahun nih nggak ada operasi rig. Paling nggak bisa 5 rig sampai agustus tahun depan. Ketika pertamina ambilalih jadi bisa naikin lagi. Itu amat jelas," ujar Purbaya.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan PT Chevron Pacific Indonesia berkomitmen mengebora 104 sumur di Blok Rokan hingga kontraknya selesai di Agustus 2021. Pengeboran sumur ini diperkirakan akan menambahkan produksi minyak sekitar 5.000 barel per hari (bph).

Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan, dari beberapa opsi skema investasi di masa transisi alih kelola Blok Roakn, akhinya diputuskan mengambil skema negosiasi antara pemerintah dan Chevron. Dari negosiasi ini, Chevron sepakat untuk meneruskan investasi di Blok Rokan hingga kontraknya berakhir. Sebagai gantinya, Chevron dipastikan memperoleh penggantian investasi yang dikucurkannya.

“Kami sedang selesaikan semua adminitrasinya, targetnya (rampung) di akhir April, sehingga CPI bisa melaksanakan pekerjaannya,” tutur dia pekan lalu.

Dia menjelaskan, pada tahun ini, Chevron sepakat menambahkan kegiatan pengeboran 11 sumur baru dalam rencana kerjanya. Total investasi yang dibutuhkan diperkirakan sekitar 11 juta dolar AS.

Selanjutnya, di tahun depan, Chevron kembali akan mengebor 93 sumur baru dengan nilai investasi sekitar 140 juta dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement