REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno meminta generasi muda atau millenial mamlj memanfaatkan peluang usaha di tengah pandemi covid-19. Ia menyebut, ada banyak usaha yang bisa dikerjakan saat sekarang ini sejalan dengan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Teman-teman anak-anak muda milenial supaya mereka bisa nangkap nih peluang apa yang ada di balik pandemi ini. Meski dalam keadaan di rumah saja,” kata Sandiaga dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/6).
Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini berpendapat, dalam kondisi wabah, kebutuhan ekonomi masyarakat akan berbasis kesehatan dan keselamatan serta kebutuhan olahraga dan juga makanan siap saji.
Ia menekankan, pandemi tidak boleh menjadi alasan untuk tidak produktif dan berhenti berkarya. Terlebih usaha-usaha terkait kebutuhan masyarakat tersebut bisa mulai dilakukan dari rumah dengan memanfaatkan teknologi yang ada.
“Walaupun kita work from home bukan berarti kita berhenti berkarya. Kita harus mengajarkan produktif bukan hanya anak-anak kita yang sekolah dari rumah saja, tapi bagaimana kita bisa produktif dari rumah saja. Ini kesempatan kita, ini akselerasi kita ke era industri digital,” kata Sandi.
Sandi yang juga Penggagas Rumah Siap Kerja ini menaruh perhatian khusus pada anak muda karena mayoritas populasi Indonesia adalah anak muda. Selain itu, berdasarkan data KADIN, sekitar lima juta dan menuju angka 8 juta orang-orang kehilangan pekerjaan, termasuk dari sejumlah UMKM yang terdampak pandemi ini mayoritas di antaranya digawangi milenial.
“Millenial ini menjadi tulang punggung ekonomi kita. Ini, kan, generasi-generasi yang dahsyat karena sebelum pandemi ini mereka sudah digital needed dan milenial ini menjadi lini terakhir kita untuk di pandemi ini. Milenial juga ini menjadi tulang punggung di fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan,” ujarnya.
Sandiaga kemudian bercerita bahwa dulu dirinya adalah seorang karyawan perusahaan dan hanyalah anak seorang guru. Kemudian, pada tahun 1997, terjadi krisis dan dirinya di-PHK dari tempantnya bekerja.
“Sekitar 22 tahun lalu saya pikir itu musibah, saya di PHK waktu krisis tahun 1997. Itu membawa saya membuka usaha konsultan keuangan dan ternyata dari usaha yang dimulai dengan rekan saya dan melalui proses jatuh bangun, kita sekarang sudah menjadi salah satu perusahaan investasi aktif di Asia Tenggara dengan 30 ribu lapangan kerja,” cerita Sandi.
Oleh karena itu, pendiri PT Saratoga Investama Sedaya mengubah mindset dan mengambil hikmah di balik wabah corona serta memanfaatkan sebagai peluang untuk menciptakan lapangan kerja. “Untuk anak muda khusunya yang mencari lapangan kerja, ambil hikmah dari pandemi ini. Temukan potensi diri kita, mungkin selama ini tersimpan tapi kita abaikan,” kata dia menambahkan.