REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) menerapkan semangat gotong royong layanan satu pintu atau one gate service di era normal baru sebagai aktualisasi nilai Pancasila. Hal ini sejalan dengan tema peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni 2020.
Direktur Utama Perum Perindo Farida Mokodompit mengimbau seluruh karyawan mensosialisasikan layanan satu pintu kepada mitra pedagang, nelayan, tenan dan masyarakat luas. Farida mengatakan layanan satu pintu akan merespon semua kebutuhan masyarakat melalui satu sumber utama di front office.
"Mari kita jadikan momentum Pancasila untuk membangkitkan semangat gotong royong dalam menghadapi perang melawan pandemi Covid-19 melalui sistem layanan satu pintu," ujar Farida dalam sambutan upacara Hari Lahir Pancasila secara virtual di Jakarta, Senin (1/6).
Gotong-royong, lanjut Farida, dapat dimulai dari lingkungan Perum Perindo sebagai rumah untuk beraktivitas, berkarya dan beribadah. Menurutnya, sistem layanan satu pintu merupakan upaya Perum Perindo mengaplikasikan protokol kesehatan di era normal baru.
Farida menjelaskan layanan satu pintu terdapat pada setiap titik kritikal operasional bisnis perusahaan di seluruh Indonesia seperti area perkantoran baik di Kantor Pusat, Kantor Cabang maupun Kantor Unit Perum Perikanan Indonesia. Selanjutnya, layanan satu pintu juga diterapkan di area lini bisnis seperti pelabuhan perikanan seperti penerapan protokol kesehatan di Cold Storage, Docking, pabrik es, Pasar Ikan Modern Muara Baru, tambak, pabrik pakan dan operasional bisnis lainnya.
Oleh karena itu, Farida meminta seluruh karyawan Perum Perindo dapat bergotong royong untuk mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan covid-19 dengan mensosialisasikan penerapan one gate service kepada para Mitra, Supplier dan/atau para pemangku kepentingan lainnya di lingkungan masing-masing. Perum Perindo memastikan protokol kesehatan normal baru juga berlaku di Pasar ikan modern Muara Baru.
Farida menyampaikan era normal baru harus dijalani agar roda perekonomian berputar, dari nelayan, pedagang ikan hingga ke konsumen. Kata Farida, protokol kesehatan dalam konsep Normal Baru di Pasar Ikan Modern Muara Baru antara lain pemeriksaan suhu tubuh ketika memasuki pasar baik bagi penjual ikan maupun pembeli.
Selanjutnya, wastafel cuci tangan dan hand sanitizer juga disedikan di penjuru ruangan. "Pasar Ikan akan dijaga kebersihannya secara ekstra untuk meninimalisir penularan penyakit," ungkap Farida.
Farida mengatakan seluruh pedagang wajib menggunakan masker dan sarung tangan ketika melayani pembeli. Penjual yang sedang sakit tidak diperbolehkan berjualan di area Pasar Ikan Modern Muara Baru.
Pembeli juga diatur dengan visitor management yang artinya pembeli harus menerapkan physical distancing yang diatur oleh customer service dari Perum Perindo sebagai pengelola pasar.
Farida menyebut junci keberhasilan pengendalian penyebaran Covid ini adalah kedisiplinan diri. Disiplin untuk mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, dan menghindari keramaian dan konsentrasi masa.
"Perum Perindo akan selalu memastikan ikan yang diperdagangkan di pasar merupakan ikan segar bebas penyakit," kata Farida menambahkan.