REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Produk Domestik Bruto (PDB) Rusia mengalami kontraksi karena pemberlakukan pembatasan sosial untuk menekan penyebaran Covid-19. Kementerian pengembangan ekonomi Rusia menyatakan penurunan mencapai 12 persen pada April lalu secara year on year (yoy).
Menurut kementerian tersebut, menurunnya ekonomi Rusia disebabkan oleh pemberian upah bagi seluruh masyarakat selama mereka diminta untuk cuti bekerja. Pelemahan ekonomi pun semakin meluas.
Dilansir Xinhua, perdagangan ritel di Rusia anjlok 23,4 persen secara tahunan seiring menurunnya konsumsi di segmen produk nonmakanan. Penurunan di segmen tersebut bahkan mencapai 36,7 persen yoy pada April setelah sebelumnya naik 6,4 persen pada Maret lalu.
Produksi industri pada bulan lalu menurun sebesar 6,6 persen yoy karena kebijakan karantina mandiri. Di sisi lain, permintaan produk-produk Rusia daru eksternal juga turun drastis.
Pengangguran, di luar faktor musiman, untuk pertama kalinya mencapai level tertinggi yaitu 5,6 persen sejak Juni 2016. Padahal sebelumnya di bulan Maret angka pengangguran di Rusia hanya sebesar 4,5 persen.