Rabu 27 May 2020 14:53 WIB

ESDM Sebut Pasokan Listrik Lebaran Aman

Konsumsi listrik tertinggi berada pada wilayah Regional Jawa, Madura, dan Bali.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Logo Kementerian ESDM. Kementerian ESDM menyatakan, sampai hari kedua Lebaran, periode beban puncak kelistrikan nasional terpantau aman.
Foto: Kementerian ESDM
Logo Kementerian ESDM. Kementerian ESDM menyatakan, sampai hari kedua Lebaran, periode beban puncak kelistrikan nasional terpantau aman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sampai hari kedua Lebaran, periode beban puncak kelistrikan nasional terpantau aman. Pada Selasa siang (26/5), konsumsi listrik mencapai 22.502,39 MW. Secara keseluruhan daya PLN sebesar 42.751,39 MW sehingga ada kapasitas cadangan sebesar 20.249,00 MW atau sebesar 89,99 persen.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Infomasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi, mengatakan, beban puncak selalu dipantau melalui tim posko ESDM. "Sehingga pasokan listrik tetap lancar, aman dan memadai," kata Agung pada Rabu (27/5).

Baca Juga

Konsumsi listrik tertinggi berada pada wilayah Regional Jawa, Madura, dan Bali mencapai 360.613 MWh, disusul Regional Sumatera Kalimantan mencapai 121.889 MWh. Sedangkan konsumsi listrik paling sedikit berada di wilayah Regional Sulawesi Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara yaitu sebesar 40.829 MWh. Dengan demikian, konsumsi listrik di Indonesia secara keseluruhan mencapai 523.331 MWh.

Tantangan khusus terjadi di beberapa daerah misalnya di Samarinda yang terkena banjir mulai 23 Mei 2020. Banjir di sana menyebabkan empat gardu dipadamkan demi keselamatan. Sampai hari kedua Idul Fitri pada 25 Mei 2020 dilaporkan banjir belum surut dengan rata-rata tinggi muka air 20 cm-60 cm. Hal ini mengakibatkan sebanyak 81 gardu padam sampai dengan pukul 15.00 WITA.

Pemantauan berkala dan pengecekan teknis terkait pemenuhan standar keamanan terus dilakukan. Instansi terkait akan segera melakukan penormalan jika keadaan sudah aman untuk mengoperasikan kembali gardu-gardu yang padam.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement