REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama menilai rencana penerapan skenario normal baru (new normal) dapat memberikan optimisme pada pelaku pasar yang memiliki ekspektasi ekonomi kembali bergairah.
"Seyogyanya skenario new normal ini positif. Sebab ada optimisme terhadap adanya perbaikan pada kinerja perekonomian," ujar Nafan, Rabu (27/5)
Menurut Nafan, pasar saham akan cenderung merespons positif rencana pemerintah untuk melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan mengimplentasikan skenario normal baru sesuai tahapan-tahapannya.
Berdasarkan kajian awal Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, penerapan skenario normal baru akan terbagi dalam lima fase yang dimulai pada awal Juni hingga akhir Juli 2020 mendatang.
Kajian awal tersebut sebagai antisipasi untuk melakukan upaya-upaya yang diperlukan pasca pandemi Covid-19 mereda. Kendati demikian, lanjutnya, pemerintah juga harus memikirkan dan mengantisipasi kemungkinan eskalasi wabah Covid-19 di Tanah Air yang hingga kini relatif belum melandai.
"Tantangannya, bagaimana menghadapi jumlah kasus Covid-19 yang berpotensi meningkat, apalagi vaksin masih dalam tahap uji coba," kata Nafan.
Hingga Selasa pukul 12.00 WIB jumlah pasien sembuh dari Covid-19 bertambah 235 orang hingga total menjadi 5.877 orang. Sedangkan pasien meninggal bertambah 27 orang total menjadi 1.418 orang.
Jumlah pasien dalam pengawasan yang masih diawasi 12.022 orang dan orang dalam pemantauan yang masih dipantau 65.748 orang. Data menunjukkan jumlah terkonfirmasi atau positif Covid-19 hingga Selasa bertambah 415 orang menjadi 23.165 orang.