REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof Ari Kuncoro menyatakan peran BUMN sangat penting sebagai katalisator dan integrator perubahan bagi masyarakat. Untuk itu BUMN harus menjadi lokomotif ekonomi pasca-pandemi Covid-19.
"Krisis Covid-19 memutus pertemuan antara permintaan dan produksi, sebagai akibat penerapan prosedur kesehatan untuk mencegah penularan. Maka dari itu dibutuhkan mitigasi pertumbuhan ekonomi agar dapat menyelamatkan perekonomian nasional," kata Ari Kuncoro dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/5).
Ia mengatakan peran BUMN sangat dibutuhkan untuk menjaga rantai pasokan serta sebagai system integrator ketika kondisi normal baru. Menurutnya, perlu ada mengoptimalisasi antara parameter relaksasi dan parameter pencegahan virus.
"Yang dibutuhkan saat ini adalah kesiapan mindset kita untuk menghadapi normal baru, jangan sampai ketika pemulihan pasca-Covid-19, barang yang tersedia di pasar hanyalah barang impor," katanya.
Di sinilah peran penting BUMN untuk menjaga produksi di dalam negeri, sehingga mampu menciptakan nilai tambah untuk membuka kesempatan kerja dan bertumbuhnya modal. Agar perekonomian dapat segara pulih berkesinambungan.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI ini juga menyampaikan bahwa BUMN dapat menjadi acuan di dalam menjalankan kondisi normal baru dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Sebagai contoh mengawal penerapan teknologi dan informasi komunikasi di tengah beraktivitas, menjaga pertumbuhan bisnis logistik dan transportasi sebagai dampak dari terbatasnya pertemuan fisik, dan menerapkan otomatisasi/robotisasi di tempat kerja.
Selain itu menjaga produksi alat-alat kesehatan, masker, sanitasi, obat-obatan dan vaksin termasuk herbal dan suplemen, berinovasi pada sektor hotel dan restoran yang diperkirakan akan pulih relatif cepat.
"Bank-bank BUMN juga memiliki peran besar dalam menyelamatkan perekonomian nasional dengan melakukan relaksasi atau restrukturisasi kredit bagi UMKM," kata Prof Ari.
Menteri BUMN Erick Thohir membahas strategi BUMN di tengah pandemi Covid-19. Ia menuturkan perubahan yang terjadi akibat Covid-19 menuntut adanya inovasi teknologi di BUMN.
"Kita mengharapkan Research and Development tidak hanya di BUMN, tapi bisa melakukannya bersama universitas," katanya.