REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) proaktif untuk melaksanakan Antisipasi Skenario The New Normal BUMN di lingkungan kerja SIG serta anak perusahaan.
Upaya ini dilakukan sebagai bentuk komitmen SIG guna mendukung upaya pemerintah, dalam menanggulangi dan memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19. Secara rinci, skenario yang dimaksud berupa komitmen perusahaan dalam menjalankan operasional bisnis, dengan mengutamakan protokol perlindungan dan kesehatan yang memadai.
"Orientasinya mengutamakan keselamatan karyawan dan masyarakat sekitar perusahaan," ungkap Direktur Human Capital & Legal SIG, Tina T Kemala Intan, dalam keterangan pers yang diterima Republika, Kamis (21/5).
Tina melanjutkan, komitmen ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No S-336/MBU/05/2020 pada tanggal 15 Mei 2020 tentang Antisipasi Skenario The New Normal BUMN.
SIG secara proaktif telah menindaklanjuti imbauan dan kebijakan pemerintah dalam melindungi pekerja dan masyarakat dari ancaman pandemi sesuai protokol pencegahan Covid-19 di seluruh area operasional perusahaan.
"Setelah dua bulan menerapkan physical distancing dan bekerja dari rumah, karyawan dan masyarakat semakin terbiasa dengan adanya kondisi The New Normal," kata Tina.
General Manager (GM) of Corporate Communication SIG, Sigit Wahono menambahkan, dalam melaksanakan Skenario The New Normal, SIG berpedoman pada kebijakan pemerintah. Dalam hal ini kebijakan Kementerian BUMN, panduan Pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 serta Kementerian Kesehatan.
SIG telah membentuk Task Force Penanganan Covid-19 secara terpusat yang melibatkan seluruh unit fungsional dan anak perusahaan di bawah komando Direktur Human Capital & Legal SIG. Skenario The New Normal, lanjut Sigit, disesuaikan dengan memperhatikan keunikan dan kebijakan terkait di masing- masing area operasional perusahaan.
"Skenario ini akan dijalankan secara menyeluruh setelah Idul Fitri dengan diikuti protokol penanganan Covid-19 yang ketat," kata Sigit.