REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Yugi Prayanto berharap pemerintah dapat membeli dengan harga normal hasil dari tangkapan nelayan dan produk perikanan untuk menjaga keberlangsungan di sektor perikanan. Di tengah merebaknya virus corona (Covid-19) ini, para nelayan tangkap dan pembudidaya terus berproduksi meski dibayang-bayangi kekhawatiran hasilnya tidak terserap.
"Penyebaran Covid-19 berdampak serius bagi aktivitas dan pendapatan nelayan. Pendapatan nelayan turun drastis. Kami berharap pemerintah membeli hasil tangkapan nelayan sehingga teman-teman tidak terpuruk," kata Yugi dalam keterangannya, diterima Republika.co.id, Rabu (13/5).
Ia mengatakan, dukungan pemerintah sangat diperlukan agar nelayan dan pelaku usaha di sektor perikanan mampu bertahan di tengah kesulitan akibat Covid-19. "Dukungan kepada nelayan tetap dibeli produknya dan pemerintah membangun cold storage di daerah yang banyak ikan tuna, khususnya di Indonesia Timur,” katanya.
Menurut Yugi, kawasan Indonesia Timur sangat minim akan cold storage. Padahal, cold storage sangat diperlukan untuk menjaga kualitas ikan tetap segar dan dapat diproses untuk memenuhi kebutuhan ekspor.
Ia menyampaikan, minimnya ketersediaan cold storage juga pernah diungkapkan Bupati Morotai, Maluku Utara, Benny Laos. Morotai sebagai Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) kekurangan cold storage, padahal daerah itu kaya potensi laut seperti ikan tuna loin.
"Jangan hanya terfokus pada Covid-19 tapi ekonomi nelayan di lapangan jangan sampai terlupakan. Ini penting, karena sumber kehidupan nelayan dari melaut," tuturnya.