REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Volkswagen dan Toyota Motor Corp mengatakan pada Rabu (29/4) waktu setempat, kembali menunda produksi di Amerika Serikat. Perusahaan mobil itu berpendapat terlalu berisiko bagi pegawai untuk bekerja menyusul pandemik virus corona yang belum reda dan kekhawatiran terkait jaringan pasokan otomotif.
Dilansir Reuters, Kamis (30/4), VW mengatakan akan menunda kembali produksi tanpa batas waktu di pabrik perakitan Tennessee yang telah dijadwalkan untuk dimulai kembali pada 3 Mei. Pembuat mobil Jerman tersebut dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa sebelum menetapkan tanggal baru, perusahaan itu akan mempertimbangkan kesiapan basis pemasok, serta permintaan pasar dan status wabah COVID-19.
Produksi VW di AS sendiri telah ditangguhkan sejak 21 Maret. VW berharap untuk memulai kembali produksi pada awal Mei tetapi menghadapi rintangan termasuk pesanan di negara-negara utama seperti Michigan yang membatasi operasi bisnis yang tidak penting.
Sementara, Toyota mengatakan akan menunda dimulainya kembali operasi manufaktur di Amerika Utara hingga 11 Mei, setelah sebelumnya dijadwalkan pada 4 Mei. Pembuat mobil asal Jepang itu mengatakan kemundurannya menyusul hasil dari tinjauan luas dengan pemasok dan jaringan logistik.
Lebih lanjut, BMW berencana untuk memulai kembali pekerjaan di pabriknya di Spartanburg, South Carolina, pada hari Senin (4/5) dengan setengah kapasitas pabrik. Kemudian, dengan pertimbangan lain, secara perlahan BMW akan meningkatkan produksi.
BMW mengatakan telah melakukan pembicaraan rutin dengan Serikat Pekerja Otomotif (UAW) tentang kondisi yang diperlukan untuk melanjutkan produksi. Akan tetapi, pihaknya tidak akan melanjutkan produksi di AS sebelum 18 Mei.
"Kami terus melakukan diskusi tentang masalah kesehatan dan keselamatan kunci dan ilmu pengetahuan yang perlu di tempat untuk memulai kembali," kata Juru bicara UAW, Brian Rothenberg.
Pembuat mobil AS nomor dua, Ford Motor Co mengatakan masih belum memiliki tanggal untuk memulai kembali pabriknya di Amerika Utara. Tetapi perusahaan itu menjadwalkan panggilan konferensi pada hari ini guna menjelaskan bagaimana cara melindungi karyawan.
Gubernur Michigan, Gretchen Whitmer belum menetapkan tanggal pembukaan kembali untuk produksi pabrik. UAW, yang mewakili banyak pekerja mobil di Michigan dan negara-negara lain, telah mengatakan pembukaan pabrik pada awal Mei dinilai terlalu cepat dan terlalu berisiko.
Pada Rabu, Whitmer mengatakan dia mengizinkan sektor konstruksi negara bagian dibuka kembali pada 7 Mei, dan menekankan keselamatan pekerja adalah yang terpenting. "Keselamatan di tempat kerja tidak bisa menjadi renungan. Ini adalah bagian penting dari bagaimana kita mencapai ekonomi yang kuat dan bergairah," katanya pada konferensi pers.