REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan BBM saingan Pertamina, PT. AKR Corporindo membungkus laba pada kuartal pertama tahun ini sebesar Rp 227,7 miliar. Laba ini jika dibandingkan tahun lalu naik 13 persen.
Presiden Direktur AKR Corporindo, Haryanto Adikoesoemo menjelaskan laba yang diperoleh perusahaan pada tahun ini didukung kenaikan pendapatan perusahaan. Ia merinci pendapatan bersih senilai Rp 6,34 triliun di kuartal I 2020, naik 25,86 persen dari pendapatan bersih periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 5,03 triliun.
Pendapatan ini terdiri dari perdagangan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) senilai Rp 5,89 triliun, pendapatan dari hasil pabrikan Rp 99,99 miliar, pendapatan jasa logistik senilai Rp 214,24 miliar, dan pendapatan dari tanah kawasan industri dan lainnya senilai Rp 140,25 miliar.
"Kami berhasil mempertahankan momentum pertumbuhan pada kuartal I-2020. Segmen perdagangan dan distribusi berkontribusi terhadap perumbuhan ini, ditambah dengan penjualan tanah di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) serta berlanjutnya pendapatan sewa," ujar Haryanto, Rabu (29/4).
Haryanto melanjutkan, saat ini manajemen AKRA sedang mengevaluasi potensi adanya perlambatan permintaan, harga yang fluktuatif, dan potensi gangguan rantai pasokan dengan seksama.
Di tengah kondisi pandemic Covid-19 saat ini, AKRA tetap mendukung terjadinya perputaran ekonomi dengan tetap menyediakan produk-produk penting seperti BBM dan bahan kimia dasar.
Hal ini didukung oleh model bisnis AKRA yang didasarkan pada mekanisme pass-through, baik itu untuk volatilitas harga produk maupun nilai tukar, yang bertujuan untuk menghilangkan risiko kehilangan persediaan.
“Langkah- langkah ini akan memandu perusahaan dalam melakukan bisnis hingga perekonomian pulih, " kata Haryanto.
Per Maret 2020, jumlah aset AKRA senilai Rp 21,58 triliun. Jumlah ini terdiri atas liabilitas senilai Rp 11,22 triliun dan ekuitas senilai Rp 10,35 triliun.