REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Komando Distrik Militer (Kodim) 0504/Jakarta Selatan mempersilahkan warga yang belum mendapatkan bantuan sosial untuk mendaftarkan diri kepada anggota Babinsa di wilayah masing-masing guna mendapatkan bantuan pangan melalui ATM beras.
"Silahkan warga yang belum mendapatkan bantuan sosial, mendaftarkan diri ke anggota Babinsa di lapangan, cukup sebutkan nama dan alamatnya, anggota akan memproses bantuan pangan melalui ATM beras," kata Dandim 0504/Jakarta Selatan Kolonel Arhanud Tony Aris Setyawan, Senin (27/4).
Tony menjelaskan, Kodim 0504/Jakarta Selatan telah menyalurkan bantuan pangan berupa beras yang dapat diambil melalui mesin ATM beras yang telah disediakan sejak Jumat (24/4) Makodim, Tanah Kusir, Kebayoran Lama.
Setiap hari, lanjut Tony, ATM beras melayani 1.000 kepala keluarga untuk mendapatkan bantuan beras seberat 1,5 kilogram (kg) per kepala keluarga. Hingga kini telah 4.000 kepala keluarga yang menerima bantuan beras melalui mesin ATM beras.
Bantuan beras ini, lanjut dia hanya untuk warga yang sama sekali belum menerima bantuan sosial baik yang disalurkan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Bantuan ini diprioritaskan untuk warga yang benar-benar membutuhkan dan belum pernah mendapat bantuan sosial dalam bentuk apapun," katanya.
Belum pernah mendapatkan bantuan sosial merupakan syarat utama bagi warga yang ingin mendapatkan bantuan pangan melalui ATM beras tersebut. Warga tidak harus ber-KTP DKI Jakarta, warga pendatang yang menetap di Jakarta juga bisa menerima bantuan tersebut.
Tony mengatakan telah memberikan instruksi anggota Babinsa untuk menyisir di lapangan warga-warga yang belum tersentuh oleh bantuan sosial dari pemerintah pusat maupun provinsi.
Langkah ini diharapkan agar seluruh masyarakat yang menjalankan anjuran pemerintah menerapkan PSBB benar-benar terbantu dengan situasi sulit saat ini akibat pandemi.
"Apalagi ini Ramadhan, kita ingin masyarakat yang patuh menjalani PSBB dan belum dapat bantuan bisa mendatangi Makodim untuk mengambil bantuan beras ini," kata Tony.
Tony juga mengingatkan, agar warga yang mendapatkan bantuan ini benar-benar masyarakat prasejahtera, masyarakat pendatang yang tinggal di rumah kontrakan. Bukan masyarakat yang memiliki rumah tembok tapi mengaku miskin.
"Memang kami tidak menggunakan data kelurahan, kami perintahkan Babinsa menyisir di lapangan mendata warga yang benar-benar belum tersentuh bantuan," kata Tony.
Mesin ATM beras atau ATM Pertanian Sikomandan diluncurkan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Andhika Perkasa di Kodim 0501/JPBS Kemayoran, Jakarta Pusat pada Selasa (21/4).
ATM beras yang dikembangkan oleh Badan Litbang Pertanian Kementan, ini memiliki kapasitas muat 180 kg dengan waktu operasi selama 12 jam per hari.