Rabu 15 Apr 2020 14:21 WIB

Menperin: Presiden Ingin Kebutuhan Alkes Diproduksi Sendiri

Pemerintah meyakini industri dalam negeri mampu memproduksi kebutuhan alkes domestik.

Pekerja mencoba Alat Pelindung Diri (APD) kesehatan di Desa Ploso Geneng,  Kabupaten Jombang,  Jawa Timur, Senin (30/3). Presiden Joko Widodo menginginkan dan menargetkan seluruh alat kesehatan (alkes), obat-obatan, dan vitamin untuk kebutuhan domestik bisa diproduksi sendiri oleh industri dalam negeri. Pemerintah meyakini industri dalam negeri mampu memproduksi kebutuhan domestik.
Foto: SYAIFUL ARIF/ANTARA FOTO
Pekerja mencoba Alat Pelindung Diri (APD) kesehatan di Desa Ploso Geneng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (30/3). Presiden Joko Widodo menginginkan dan menargetkan seluruh alat kesehatan (alkes), obat-obatan, dan vitamin untuk kebutuhan domestik bisa diproduksi sendiri oleh industri dalam negeri. Pemerintah meyakini industri dalam negeri mampu memproduksi kebutuhan domestik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menginginkan dan menargetkan seluruh alat kesehatan (alkes), obat-obatan, dan vitamin untuk kebutuhan domestik bisa diproduksi sendiri oleh industri dalam negeri. Pemerintah meyakini industri dalam negeri mampu memproduksi kebutuhan domestik.

“Presiden mempunyai target bahwa kebutuhan-kebutuhan akan alat kesehatan, obat-obatan, dan vitamin ke depan bisa sepenuhnya dipasok oleh industri dalam negeri,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita setelah rapat terbatas secara virtual terkait optimalisasi industri dalam negeri dalam menangani COVID-19 yang dipimpin Presiden Jokowi dari Istana Merdeka Jakarta, Rabu (15/4).

Baca Juga

Presiden dalam rapat tersebut, kata Agus Gumiwang, juga meminta industri dalam negeri untuk mengalihkan fokus terhadap pembangunan di bidang industri alat kesehatan, obat-obatan, maupun vitamin. Di sisi lain, semua kini percaya dan yakin bahwa kemampuan dari industri dalam negeri sendiri untuk memproduksi alat kesehatan, obat-obatan, dan vitamin juga semakin besar.

“Tapi juga tentu yang perlu diperhatikan adalah bagaimana industri bahan baku yang berkaitan dengan alat kesehatan, obat-obatan, dan vitamin,” katanya.

Pemerintah, kata dia, saat ini mendorong penggunaan OMAN (Obat Modern Asli Indonesia) yang merupakan sejenis suplemen yang 100 persen bahan bakunya melalui proses herbal. Obat tersebut nilai tambahnya akan ada di Indonesia karena Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan herbal itu sendiri.

Presiden juga menekankan agar industri melihat peluang-peluang yang bisa dikembangkan dengan lebih jeli dalam kondisi yang sangat sulit ini. “Kita bisa lihat bahwa ada industri-industri yang memang demandnya sangat tinggi tentu demand yang sedang sangat tinggi ini pasti industri yang berkaitan dengan penanganan Covid-19 misal alat kesehatan, obat-obatan, dan vitamin, makanan minuman dan sebagainya,” kata Agus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement