REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah menyusun dan mengimplementasikan strategi bidang kredit mikro di tengah pandemi virus corona. Salah satu upaya yang dilakukan perseroan dengan terus menyalurkan kredit mikro BRI yang terdiri dari KUR, Kupedes dan Briguna Mikro melalui BRISPOT.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan perseroan telah menghadirkan aplikasi yang bisa mempercepat proses pengajuan pinjaman dan penyaluran kredit mikro yakni BRISPOT. Aplikasi khusus ini menjadi tools bagi para Mantri BRI guna menciptakan fleksibilitas dan efektifitas, sehingga proses kredit bisa dilakukan secara digital dengan lebih cepat.
“Selama Maret 2020, sebanyak 634 ribu debitur mikro dengan total plafon Rp 23,4 triliun diproses secara digital, BRISPOT mendukung alur proses prakarsa dan putusan kredit tanpa harus bertatap muka dan tanpa berkas hardcopy antara RM atau mantri dengan pejabat pemutus kredit, sehingga mendukung gerakan physical distancing,” ujarnya dalam keterangan tulis di Jakarta, Kamis (9/4).
Menurutnya BRISPOT juga para mantri melayani cash pick up untuk setoran pinjaman dan simpanan, sehingga para nasabah BRI tidak perlu keluar rumah atau tempat usahanya untuk melakukan transaksi penyetoran tunai.
BRISPOT juga memfasilitasi monitoring off site terhadap identifikasi kondisi nasabah, sehingga bagi debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya karena terdampak penyebaran virus corona dapat segera dilakukan upaya restrukturisasi kredit.
“Jumlah transaksi cash pick up yang diproses melalui BRISPOT pada mencapai 571 ribu transaksi dengan nominal Rp 1,2 triliun,” ucapnya.