Rabu 08 Apr 2020 08:40 WIB

Pendapatan BUJT Terpengaruh Dampak Corona

Lalu lintas harian rata-rata di jalan tol turun 40 persen sampai 60 persen.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Foto kombo kendaraan terjebak kemacetan usai keluar gerbang tol Ciawi menuju jalur wisata Puncak pada muslim liburan sebelum pandemi COVID-19, Selasa (24/12) (kiri) dan suasana jalan di lokasi yang sama yang lengang saat pandemi COVID-19 (kanan) di Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/4). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/wsj
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Foto kombo kendaraan terjebak kemacetan usai keluar gerbang tol Ciawi menuju jalur wisata Puncak pada muslim liburan sebelum pandemi COVID-19, Selasa (24/12) (kiri) dan suasana jalan di lokasi yang sama yang lengang saat pandemi COVID-19 (kanan) di Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/4). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/wsj

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimujono mengungkapkan pendapatan badan usaha jalan tol (BUJT) terpengaruh dampak pandemi virus corona atau Covid-19. Basuki menuturkan saat ini terdapat penurunan lalu lintas harian rata-rata (LHR) di jalan tol.

"Sekarang ini menurut data, LHR turun sekitar 40 sampai 60 persen dari hari normalnya," kata Basuki dalam konferensi video, Selasa (7/4).

Baca Juga

Dia menjelaskan kondisi tersebut dapat mempengaruhi penghasilan BUJT. Basuki menuturkan saat ini juga masih terus mendiskusikan dengan BUJT terkait dampak lain yang dirasakan karena pandemi virus corona.

Sebelumnya, beberapa ruas tol PT Hutama Karya (Persero) juga mengalami penurunan trafik setelah semakin meluasnya penyebaran virus corona. Executive Vice President Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol Hutama Karya J Aries Dewantoro mengatakan saat ini terjadi penurunan volume kendaraan yang melintas di beberapa ruas tol yang dikelola Hutama Karya baik di Sumatra maupun di Jakarta.

“Rata-rata penurunan LHR mencapai 50 persen dimana yang paling signifikan terlihat adalah di tol JORR seksi S yang mencapai 51 persen dan tol Palembang-Indralaya (Palindra) yang mencapai 75 persen dalam sepekan terakhir," kata Aries, Selasa (7/4).

Aries menilai, penurunan LHR tersebut merupakan imbas penyebaran virus korona yang semakin meluas baik di Jakarta maupun di Sumatra. Disamping itu, kata Aries, dengan adanya kebijakan pemerintah mengenai pembatasan sosial serta imbauan untuk bekerja dan berkegiatan dari rumah membuat mobilitas pengguna tol turun drastis.

Meskipun begitu, Aries memastikan pperasional di seluruh cabang tol hingga saat ini masih berjalan normal. Hanya saja, Aries mengakui volume kendaraannya menjadi lebih sepi dari biasanya karena banyak masyarakat yang mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap di rumah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement