Kamis 02 Apr 2020 18:01 WIB

British Airways Rumahkan 36 Ribu Karyawan

Karyawan terdampak akan menerima sebagian dari upah melalui skema retensi pekerjaan.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Dwi Murdaningsih
Maskapai British Airways.
Foto: EPA/Andy Rain
Maskapai British Airways.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Perusahaan milik British Airways (BA) akan mengumumkan untuk merumahkan ekitar 36 ribu karwannya. Hal ini terjadi menyusul pandemi Covid-19 yang berdampak pada operasi penerbangan.

Maskapai ini telah mencapai kesepakatan luas dengan Unite union yang akan mencakup penangguhan pekerjaan 80 persen dari awak kabin BA, staf darat, insinyur, dan mereka yang bekerja di kantor pusat. Tidak ada staf yang dipekerjakan.

Baca Juga

"Pembicaraan dengan serikat pekerja masih berlangsung," ujar pernyataan  British Airways kepada Reuters.

Sebelumnya, British Airways mengatakan, untuk sementara telah menangguhkan penerbangan dari Bandara Gatwick, bandara tersibuk kedua di Inggris. Sektor penerbangan gulung tikar di bawah krisis virus corona.

Melansir BBC, mereka yang terkena dampak diharapkan untuk menerima sebagian dari upah mereka melalui skema retensi pekerjaan akibat Covid-19. Keputusan itu mencakup 80 persen dari gaji seseorang yang dibatasi maksimal 2.500 euro sebulan.

Staf biasanya berkontribusi sekitar 40 persen dari biaya maskapai penerbangan. BA harus dapat memperoleh kembali 80 persen upah dari skema dukungan pekerjaan pemerintah yang dibentuk untuk membantu perusahaan yang terkena dampak krisis virus. BA sejauh ini, belum meminta bantuan keuangan khusus dari pemerintah.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement