Rabu 01 Apr 2020 14:58 WIB

BPS: Kunjungan Turis Asing pada Februari Anjlok 30,42 Persen

Penurunan kunjungan turis asing terbesar yakni dari China yang anjlok 93,5 persen

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Pemandu wisata memberi penjelasan kepada turis asing di kawasan obyek wisata Pura Taman Ayun, Badung, Bali, Kamis (12/3/2020).
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Pemandu wisata memberi penjelasan kepada turis asing di kawasan obyek wisata Pura Taman Ayun, Badung, Bali, Kamis (12/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sektor pariwisata mengalami tekanan kuat akibat wabah Covid-19 yang sudah menyebar di Indonesia. Hal itu terlihat dari indikator kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sepanjang Februari 2020 yang mengalami penurunan signifikan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total kunjungan wisman pada bulan lalu hanya 885 ribu kunjungan, turun 30,42 persen dari posisi Januari 2020 yang masih sebesar 1,27 juta kunjungan. Adapun dibanding Februari 2019, turut anjlok 28,85 persen. Februari tahun lalu kunjungan wisman masih sekitar 1,2 juta orang.

Baca Juga

"Penurunan hampir terjadi di semua pintu masuk. Ini situasi bulan Februari. Bulan Maret 2020 kemungkinan kondisinya akan jauh lebih buruk," kata Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Rabu (1/4).

Suhariyanto menyampaikan, hampir seluruh negara yang selama ini mendominasi kunjungan wisman ke Indonesia mengalami penurunan sepanjang bulan lalu. Penurunan terbesar yakni dari China yang anjlok 93,5 persen dari posisi Januari 2020.

Kemudian diikuti Singapura yang turun sebesar 35,99 persen, lalu Korea Selatan anjlok 33,73 persen. Begitu pun Timor Leste ikut turun 26,91 persen juga Australia turun 22,68 persen. Hanya Jepang yang mengalami kenaikan dari bulan Januari yakni 22,4 persen.

Adapun secara akumulasi, total kunjungan wisman periode Januari-Februari 2020 hanya 2,15 juta kunjungan, turun 11,8 persen dibanding periode Januari-Februari 2019. "Penurunan hingga periode Maret mungkin akan jauh lebih dalam," katanya.

Lebih lanjut, dilihat dari okupansi penginapan masih terdapat kenaikan tipis. Suhariyanto mengatakan, indikator Tingkat Penghunian Kamar (TPK) pada Februari 2020 naik 0,05 poin dari 49,17 menjadi 49,22. Namun secara tahunan, turun 3,22 poin, dari 52,44 menjadi 49,22.

Pelemahan sektor pariwisata berbanding lurus dengan situasi transportasi. BPS mencatat, total penumpang penerbangan domestik pada bulan Februari hanya 5,79 juta orang atau turun 8,08 persen dari posisi Januari sebanyak 6,29 juta orang. Begitu pun pada penerbangan internasional yang anjlok 33,04 persen dari 1,68 juta orang menjadi hanya 1,13 juta orang.

Pada transportasi kereta penumpang, juga turun 5,41 persen dari 32,29 juta orang menjadi 34,13 juta orang. Terakhir, penumpang angkutan laut pun turun 9,78 peren dari 2,21 juta orang menjadi 1,99 juta orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement